Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Minta Luhut Ubah Syarat Perjalanan, Sertifikat Vaksinasi tanpa PCR

image-gnews
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara YIA di Kulon Progo Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Dokumentasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara YIA di Kulon Progo Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Dokumentasi Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta minta pemerintah pusat mengubah ketentuan perjalanan, terutama bagi pengguna jasa moda transportasi umum, seperti bus, kereta, dan pesawat. Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Paku Alam X menyampaikan permintaan itu dalam Rapat Koordinasi Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Sektor Transportasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara daring pada Minggu sore, 22 Agustus 2021

Paku Alam X menyampaikan dua permintaan. Pertama, melonggarkan persayaratan bagi pelaku perjalanan atau wisatawan, khususnya yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. Selama ini semua pelaku perjalanan harus menunjukkan bukti tes Covid-19 -baik swab antigen maupun PCR, dengan hasil negatif, tanpa peduli mereka sudah divaksin atau belum.

Ke depannya, Paku Alam X mengusulkan agar wisatawan yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap tak perlu lagi menjalani tes Covid-19 baik swab antigen maupun PCT. "Tes itu mungkin dapat dihapus bagi pelaku perjalanan yang telah melaksanakan vaksinasi dua kali," katanya.

Permintaan kedua masih terkait syarat vaksinasi Covid-19 untuk pelaku perjalanan. Paku Alam X menyampaikan, selama ini petugas di fasilitas kesehatan Yogyakarta keteteran dalam mengecek penumpang yang sudah dan belum memenuhi berbagai syarat perjalanan.

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat menggunakan thermo infrared di terminal kedatangan internasional Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta. ANTARA FOTO

Pengecekan kesehatan penumpang sebagai syarat perjalanan selama ini hanya ditanggung Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP berstatus Kelas IV. Status dengan fasilitas yang belum memadai itu harus melayani kegiatan di dua bandara sekaligus, yakni Yogyakarta International Airport atau YIA di Kabupaten Kulon Progo dan Bandara Adi Sutjipto di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Kami berharap pemerintah pusat menaikkan status kelas Kantor Kesehatan Pelabuhan agar memiliki sumber daya manusia dan fasilitas pengecekan kesehatan penumpang yang maksimal," ujar Raja Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta, itu. Jika KKP naik kelas, maka lebih mudah menambah petugas, teknis pengecekan penumpang bisa lebih cepat, dan efisien.

Paku Alam X menyampaikan, lantaran kekurangan sumber daya manusia, salah satu kendala yang kerap dihadapi petugas adalah tidak langsung memasukkan data calon penumpang pesawat dan mencatatkan hasil tes laboratorium tes Covid-19 ke dalam sistem New All Records atau NAR Kementerian Kesehatan. Sementara sistem NAR ini terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi yang menjadi syarat perjalanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, data calon penumpang tidak segera muncul di aplikasi tersebut dan membuat keterlambatan dan pelayanan berikutnya kian lama. Sekretaris DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji telah meminta para petugas laboratorium KKP segera memasukkan data calon penumpang bandara ke sistem NAR secara real time.

Aplikasi PeduliLindungi. ANTARA/Zabur Karuru.

"Jadi, ketika calon penumpang membuka aplikasi PeduliLindungi sesaat setelah divaksin, sudah langsung muncul sertifikat vaksinasinya dan terpenuhi persyaratan perjalanan," kata Aji. Aplikasi PeduliLindungi kini wajib dipasang di semua perangkat selular karena menjadi salah satu syarat untuk mengakses layanan dan fasilitas tertentu, seperti saat hendak masuk mall atau melakukan perjalanan.

Dalam rapat tersebut, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pemerintah daerah memaksimalkan pemeriksaan menyeluruh terhadap pendatang atau wisatawan yang masuk wilayah masing-masing di Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP. Pastikan juga pendatang itu sudah mengunduh aplikasi PeduliLindungi. "Kami ingin per 28 Agustus 2021 nanti, aplikasi PeduliLibdungi sudah terintegrasi dengan semua moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara," kata Luhut.

Luhut juga minta sentra vaksinasi di pelabuhan atau KKP bandara berjalan maksimal. Fungsinya, kata dia, ketika ada wisatawan yang hendak ke Bali tapi belum divaksin, maka petugas bandara jangan memintanya pulang. Calon penumang itu bisa mendapatkan vaksinasi di pelabuhan atau KKP bandara. "Kalau ada penumpang yang mau pergi dan belum vaksin, diminta untuk vaksinasi dulu," ujarnya.

Baca juga:
Luhut Minta Pasien Covid-19 Masuk Isolasi Terpusat: Jangan Malu Kalau Terkena

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

7 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 jam lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

15 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

15 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

16 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.