Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desa Tete Batu Lombok Timur Jadi Kandidat UNWTO Best Tourism Village

image-gnews
Air terjun di kawasan Desa Tete Batu dirawat oleh penduduk setempat. TEMPO/Supriyantho Khafid.
Air terjun di kawasan Desa Tete Batu dirawat oleh penduduk setempat. TEMPO/Supriyantho Khafid.
Iklan

TEMPO.CO, MataramDesa Tete Batu di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat terpilih sebagai salah satu dari tiga desa di Indonesia untuk ikut serta dalam program United Nation World Tourism Organisation (UNWTO) Best Tourism Villages.

Penetapan tersebut berdasarkan surat Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Vinsensius Jemadu tertanggal 19 Agustus 2021 yang menyebutkan Tete Batu adalah kandidat desa wisata dalam rangka Best Tourism Villages oleh UNWTO. Dalam surat itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong upaya rekognisi terhadap desa wisata yang berkomitmen pada promosi dan perlindungan warisan budaya serta pembangunan berkelanjutan.

Pemerhati Pariwisata Indonesia Taufan Rahmadi asal Mataram mengatakan terpilihnya Desa Tete Batu merupakan prestasi yang membanggakan pariwisata NTB di tengah krisis pandemi. "Masuknya Tete Batu Lombok Timur akan memberikan dampak branding dan eksposure yang kuat dan luas tentang pariwisata NTB secara nasional dan internasional,'' ujarnya, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Tete Batu adalah desa wisata yang ada sejak zaman Belanda. Lokasinya ada di bawah gunung Rinjani, tepatnya berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut.

Sejak dulu, desa itu dikenal sebagai tempat beristirahat yang sejuk dan tenang. Seorang dokter ahli malaria, lepra dan kusta yang bertugas di Kabupaten Lombok Timur Raden Soedjono menjadikannya sebagai tempat beristirahat di akhir pekan sekitar 1925-1930.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga yang akhirnya melahirkan desa wisata itu. Tempat tinggalnya dulu pun kini menjadi penginapan.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengatakan desa wiaata Tete Batu memiliki enam daya tarik. "Yaitu heritage, budaya, wafer fall, camping ground, ecogreen dan track downhill sepeda," ujarnya.

Selain desa Tete Batu, dua kandidat lain dari Indonesia adalah desa wisata di DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. 

Baca jugaDesa Tete Batu, Destinasi Liburan Sejak Indonesia Belum Lahir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

7 jam lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

10 hari lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

14 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

30 hari lalu

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok


Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

30 hari lalu

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

Selain menambah penerbangan internasional, Bandara Internasional Lombok melakukan pembenahan, termasuk ruang pengantaran penumpang.


Menikmati Panorama Gunung Rinjani di Pagi Hari dari Bukit Telu

38 hari lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
Menikmati Panorama Gunung Rinjani di Pagi Hari dari Bukit Telu

Wisatawan yang ke Bukit Telu bisa menikmati pemandangan Gunung Rinjani dari bawah, ditemani kopi atau teh serta camilan.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

39 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Dikunjungi 9 Ribu Wisatawan Saat Libur Imlek, Ini Profil Desa Penglipuran

46 hari lalu

Penglipuran Village Festival (PVF) diihelat saban awal Desember, festival ini menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Dok. Kemenparekraf
Dikunjungi 9 Ribu Wisatawan Saat Libur Imlek, Ini Profil Desa Penglipuran

Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali dikunjungi 9.000 pengunjung pada libur panjang Isra Miraj dan imlek pada 8-11 Februari 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

49 hari lalu

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

49 hari lalu

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.