Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

31 Desa Wisata Gunung Kidul Dipromosikan Lewat Si Dewi Sintal

image-gnews
Wisatawan mengabadikan pemandangan alam dari puncak Gunung Api Purba yang terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, 10 Februari 2017. Kawasan Ekowisata ini yang telah meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. TEMPO/Pius Erlangga
Wisatawan mengabadikan pemandangan alam dari puncak Gunung Api Purba yang terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, 10 Februari 2017. Kawasan Ekowisata ini yang telah meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus ini mulai memoles 31 desa wisata dengan program khusus agar siap menyambut kunjungan ketika nanti akses wisata telah dibuka kembali.

Sejak pekan pertama Agustus ini, Gunung Kidul menginisiasi gerakan inovasi bernama Sinergi Desa Wisata Promosi melalui Media Digital atau disingkat Si Dewi Sintal. Gerakan ini semacam digitalisasi desa wisata untuk membantu desa berdaya dengan pemanfaatan media sosial baik untuk promosi, edukasi dan pemberian informasi dalam produksi konten promosi menarik.

"Dari total 31 desa wisata yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati, sudah ada 12 desa yang menjadi sasaran gerakan ini dan selanjutnya bertahap ke desa wisata lainnya," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono, Kamis, 19 Agustus 2021.

Dari gerakan itu, Dinas Pariwisata Gunung Kidul memfasilitasi para pengelola desa wisata agar lebih kreatif memanfaatkan media digital untuk membuat konten promosi menarik berupa poster, foto maupun video. Para pelaku desa wisata juga dilatih membuat webinar atau digital tourism di kawasan desa wisatanya, membuat sistem reservasi secara daring dan pendataan wisatawan hingga pemasaran produk desa secara digital dan menerapkan transaksi nontunai.

"Jadi dari program ini bentuk pemberdayaan bukan dalam bentuk bantuan anggaran, melainkan fasilitasi penguatan kapasitas sumber daya, khususnya pengelola dan pelaku desa wisata," ujar Harry.

Harry mengatakan pada tahap pertama, sasaran gerakan ini meliputi 12 desa wisata, yaitu Desa Wisata
Nglanggeran, Pacarejo, Ngestirejo, Bleberan, dan Umbulrejo, Girisuko, Mulo, Pampang, Kampung, Putat, Ngalang dan Beji. Para pengelola desa wisata itu telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan memanfaatkan media digital sepanjang 6-13 Agustus 2021 di masing-masing desa wisata mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harapannya, usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir dan akses wisata dibuka, desa-desa wisata ini sudah siap menyambut wisatawan dengan manajemen yang lebih modern meski obneknya tetap mengandalkan pemandangan alam desa.

Selama masa PPKM terus diperpanjang, desa-desa wisata di DIY turut tiarap dan kehilangan penghasilannya akibat tak adanya kunjungan sama sekali. Tak hanya destinasi desa itu yang mati suri, melainkan usaha sekitarnya yang dikelola masyarakat seperti homestay, pusat kerajinan, oleh-oleh dan kuliner yang bergantung di desa wisata turut meredup.

Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Ipin Arifin menuturkan di masa PPKM ini memang desa telah mendapat
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa untuk meringankan beban masyarakat akibat kebijakan PPKM Level 3 dan Level 4. "Namun sebenarnya yang juga menjadi harapan, pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten juga membuat gerakan-gerakan untuk memberdayakan masyarakat desa itu," kata dia dalam dialog daring, Kamis.

Arifin mengatakan adanya gerakan pemberdayaan warga desa di masa PPKM ini bertujuan agar desa tak terus meminta bantuan. Namun juga bisa mandiri dengan mengandalkan segala potensinya untuk bangkit dan terus bergerak dalam pemulihan ekonomi.

Baca jugaRencanakan ke Desa Wisata Karangrejo Yogyakarta, Cocok untuk Liburan Keluarga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

2 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

5 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

9 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


SETARA Minta Warga tidak Beri Cap Sesat pada Jemaah Masjid Aolia yang Idul Fitri Lebih Awal

12 hari lalu

Jjamaah Masjid Aolia melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). JANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/aww.
SETARA Minta Warga tidak Beri Cap Sesat pada Jemaah Masjid Aolia yang Idul Fitri Lebih Awal

Jemaah Masjid Aolia yang menetapkan Idul Fitri lebih awal harus dilihat dalam perspektif UUD Tahun 1945 yang menjamin kebebasan beribadah


SETARA Institute: Jemaah Masjid Aolia Punya Hak untuk Beribadah Sesuai dengan Keyakinannya

12 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul merayakan Lebaran Idul Fitri hari ini, Jumat 5 April 2024. Dok.istimewa
SETARA Institute: Jemaah Masjid Aolia Punya Hak untuk Beribadah Sesuai dengan Keyakinannya

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul merayakan hari raya Idul Fitri pada Jumat, 5 April 2024, lebih cepat dari putusan pemerintah RI.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

36 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Sempat-sempatnya Menteri Pariwisata Israel Promosi Wisata Saat Konflik Palestina-Israel

38 hari lalu

Peringatan wisatawan Israel yang menyeberang ke Mesir. independent.co.uk
Sempat-sempatnya Menteri Pariwisata Israel Promosi Wisata Saat Konflik Palestina-Israel

Konflik Israel-Palestina terjadi sampai kini. Menteri Pariwisata Israel malah promosikan wisata. Destinasi wisata mana saja yang ditawarkan?


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.