TEMPO.CO, Yogyakarta - Bupati Sleman Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo berharap agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 sampai Senin, 16 Agustus 2021 adalah yang terakhir. Dia berharap pemerintah pusat tak lagi memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat karena membuat berbagai sektor mandek.
"Semoga ini menjadi PPKM level 4 yang terakhir agar dunia usaha dan wisata di Kabupaten Sleman dapat bergerak dan bangkit," ujar Kustini pada Jumat, 13 Agustus 2021. Sejak PPKM Darurat berlaku pada 3 Juli 2021 dan berlanjut hingga PPKM Level 4 saat ini, seluruh desa wisata, destinasi wisata buatan, destinasi wisata alam, serta berbagai usaha turunannya, seperti restoran, hotel, hingga homestay, tiarap. Padahal Kabupaten Sleman selama ini menjadi satu wilayah di DI Yogyakarta yang menyumbang kunjungan wisatawan terbanyak setiap tahun.
Tanpa perpanjangan PPKM, menurut Kustini, dunia usaha di berbagai bidang bisa kembali menggeliat dengan protokol kesehatan ketat. Contohnya kegiatan pariwisata, industri, dan rumah makan yang selama ini menjadi usaha utama masyarakat Kabupaten Sleman. Dia berharap pemerintah pusat tidak memperpanjang kebijakan PPKM dan mengedepankan bagaimana perkembangan dan penanganan kasus Covid-19 di masing-masing wilayah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berkunjung ke destinasi wisata populer Puri Mataram di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Kamis 20 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kustini menjelaskan, keterisian tempat tidur di rumah sakit Kabupaten Sleman yang menangani Covid-19 pada Agustus ini sudah turun drastis seiring kebijakan PPKM. "Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit kini berada di angka 65 sampai 70 persen dari sebelumnya pada Juli 2021 mencapai seratus persen," katanya.
Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sempat menjadi dua daerah dengan kasus penularan Covid-19 tertinggi. Kustini melanjutkan, saat ini penularan Covid-19 di wilayahnya sudah turun, meski belum signifikan. Pada Agustus ini, rata-rata penambahan kasus Covid-19 baru di bawah 500 kasus per hari. "Angka tersebut jauh lebih kecil dibanding Juli 2021 yang selalu di atas 500 kasus Covid-19 setiap hari," ucapnya.
Mengenai pencapaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sleman, Kustini menjelaskan, saat ini sudah tercapai 40 persen dari target 878.367 penduduk. Cakupan vaksinasi di Kabupaten Sleman juga sudah menjangkau tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, penyandang disabilitas, dan orang lanjut usia.
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman memantau pelaksaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha pariwisata dari kalangan hotel dan restoran di Hotel Marriott Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pemerintah Kabupaten Sleman memperluas target vaksinasi Covid-19 kepada pelajar usia 12 sampai 17 tahun. Setiap hari, Kustini mematok sebanyak 15 ribu orang yang disuntik vaksin Covid-19. Dengan begitu, dia memperkirakan kekebalan komunal akan terbentuk menjelang akhir tahun.
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sleman pada pekan ini terpusat di wahana keluarga Sindu Kusuma Edupark, Kecamatan Mlati. Vaksinasi yang berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat, 12-13 Agustus 2021, menyasar seribu pengusaha pariwisata dan seribu pekerja industri jasa keuangan.
Di Kabupaten Sleman terdapat 146 destinasi wisata dan 54 desa wisata. Sektor ini menghidupi sekitar 20 ribu orang dan mereka menjadi target vaksinasi Covid-19. Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan sudah menggelar 20 kali vaksinasi untuk pelaku usaha pariwisata. "Gelombang sebelumnya sudah berlangsung di beberapa destinasi wisata," ucapnya.
Baca juga:
PPKM, Pedagang Malioboro Yogyakarta Jual Toko: Sudah Banting Harga Tak Juga Laku