TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran melanda sabana di Laju Pemali, kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 7 Agustus lalu. Untuk memastikan tak ada api lagi, Balai Taman Nasional Komodo meningkatkan patroli di sekitar kawasan itu.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK Dwi Putro Sugiarto mengatakan para petugas melakukan patroli di sekitar kawasan untuk mitigasi kebakaran. "Itu bukan tempat wisata, tapi daerah terjal. Supaya tidak terjadi kebakaran lagi, kami akan meningkatkan patroli dan memonitor titik panas (hotspot)," ujarnya, Senin, 9 Agustus 2021.
Sementara ini, Dwi mengatakan pihaknya menduga kebakaran disebabkan oleh musim kemarau panjang yang menyebabkan suhu panas. Sebab, berdasarkan analisis dari tim yang melakukan pemadaman, ada lompatan-lompatan api yang membentuk spot tertentu sehingga lahan yang terbakar tidak bertumpu pada satu titik saja.
Setelah digabung, kata Dwi, total lahan sabana yang terbakar seluas 10 hektare. "Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut (soal penyebab kebakaran)," ujarnya.
Dwi pun memastikan tak ada satwa yang menjadi korban kebakaran. Para petugas telah terlebih dahulu mengamankan tapakan komodo dan pakannya di daerah lembah dekat Loh Wenci.
"Kami sudah identifikasi bahwa tidak ada satu pun satwa mati akibat kebakaran ini," kata Dwi.