Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulihkan Pariwisata, Sleman Ingin Kartu Vaksin Jadi Syarat Perjalanan Wisata

image-gnews
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman memantau pelaksaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha pariwisata dari kalangan hotel dan restoran di Hotel Marriott Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman memantau pelaksaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha pariwisata dari kalangan hotel dan restoran di Hotel Marriott Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebulan labih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 membuat sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) benar-benar terpuruk. Tak terkecuali bagi Kabupaten Sleman DIY yang selama ini menjadi surganya desa wisata dan wisata alam yang saat ini seluruhnya masih tutup akibat PPKM.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengusulkan agar ada ketentuan atau modifikasi baru dalam upaya mencegah penularan Covid-19 ke depan namun industri pariwisata juga bisa kembali pulih serta wisatawan berlibur dengan aman. "Misalnya wisatawan bisa berlibur dengan syarat membawa kartu vaksin Covid-19, ini yang menjadi masukan para pelaku wisata," kata dia, Kamis, 5 Agustus 2021.

Kustini menjelaskan penggunaan kartu vaksin sebagai syarat bagi wisatawan sebelum masuk lokasi bisa dilajukan dengan menunjukkannya kepada petugas pengelola destinasi. Lalu selama di lokasi, para wisatawan tetap dimonitor agar mereka menerapkan protokol kesehatan ketat dan dibatasi kuota pengunjung agar tidak berkerumun.

"Ini harapan kami jadi solusi alternatif agar wisata tidak kolaps,” kata Kustini.

Menurut Kustini, penggunaan kartu vaksinasi itu juga tidak hanya bisa diterapkan bagi pengunjung tempat wisata. Namun juga saat mereka menginap di hotel, menyambangi kafe, makan di restoran atau aktivitas lain yang masih masuk kegiatan wisata.

“Jadi dari cara itu, kita benar benar selektif bahwa hanya mereka yang sudah divaksin dan memiliki kartu vaksin yang bisa berwisata," kata Kustini.

Kustini mengatakan sektor industri pariwisata di Sleman hampir seluruhnya terdampak selama pandemi Covid-19. Apalagi saat PPKM ini, semua destinasi wisata ditutup sementara. "Penutupan destinasi itu juga berdampak pada menurunnya pendapatan asli daerah yang selama ini banyak diperoleh dari kegiatan pariwisata," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kustini, saat ini Sleman juga terus melakukan berbagai upaya percepatan vaksinasi, khususnya para pelaku usaha wisata. Data dari Dinas Kesehatan Sleman, total vaksinasi di kabupaten paling utara Yogya itu telah mencapai 40 persen dari target 70 persen yang ditetapkan pemerintah pusat.

Saat ini, Pemkab Sleman juga tengah mengejar vaksinasi 70 persen untuk seluruh masyarakat pada akhir Desember 2021. “Setiap pekannya kami targetkan 40.000 warga divaksin, atau setiap harinya rata-rata 5.000 orang," kata Kustini.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono menuturkan untuk mempercepat vaksinasi, salah satunya terus berupaya menambah jumlah destinasi yang bisa digunakan untuk kegiatan vaksinasi massal Covid-19. Hingga akhir Juli lalu, Suparmono mengatakan sudah ada empat destinasi wisata di Sleman yang berhasil menyelenggarakan vaksinasi massal, seperti Obelix Hills, Tebing Breksi, Teras Merapi, dan Jogja Bay.

"Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa tokoh masyarakat untuk menambah lokasi destinasi guna percepatan vaksinasi ini," kata Suparmono.

Satu diantaranya yang sudah diajak berkomunilasi untuk mengadakan vaksinasi massal adalah pihak desa di objek wisata Cangkringan, lereng Gunung Merapi, Sleman. Suparmono mengatakan destinasi wisata memiliki tempat memadai karena cukup luas untuk vaksinasi massal selain peserta juga senang dengan pemandangan indah.

Baca juga: Gemas PPKM, Kebun Binatang Mini Yogyakarta Lepas Satwa Biar Cari Makan Sendiri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

18 jam lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

1 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

1 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

5 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

6 hari lalu

Wisatawan bermain di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada masa libur lebaran 2022. Dok. Gembira Loka
Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

Pegawai kantor pemerintahan di Yogyakarta mulai masuk kerja usai libur Lebaran, ada izin WFH.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

6 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

6 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

6 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

7 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

9 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.