Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan TKI Arab Saudi Penggerak Wisata Selam Plus di Laut Pandanan Lombok NTB

image-gnews
Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menempatkan media transplantasi karang di dasar laut. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark
Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menempatkan media transplantasi karang di dasar laut. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menghidupkan taman laut Pandanan sejak setahun terakhir. Pandanan merupakan desatinasi wisata selam dan snorkling dengan kedalaman lima sampai delapan meter.

Laut Pandanan berdekatan dengan kawasan pulau wisata Gili Indah, yang terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Wisatawan hanya perlu waktu sepuluh menit dari Gili Indah ke Laut Pandanan dengan naik kapal cepat. Kalau menumpang kapal biasa sekitar 30 menit.

"Wisatawan bisa menjumpai berbagai biota laut di Laut Pandanan," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark, Haji Muhammad Syukur kepada Tempo, Jumat, 23 Juli 2021. Biota laut yang hidup di sana antara lain anemon, ikan badut, ikan kalajnengking, dan ikan lepu. Jika beruntung, wisatawan dapat melihat kuda laut sampai penyu liar.

Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menempatkan media transplantasi karang di dasar laut. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark

Syukur yang menjadi penggerak kelompok pengawas Laut Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, beserta biotanya ini semula adalah Tenaga Kerja Indonesia yang merantau ke Madinah, Arab Saudi. Pria 40 tahun ini hanya berbekal ijazah Paket C ketika pergi ke sana. Sekembali dari Arab Saudi, dia memutuskan membentuk kelompok pengawas laut.

Kini Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark beranggotakan 20 penduduk lokal. Mereka mendapatkan keterampilan menyelam bersertifikat dari Open Water Professional Association of Diving Instructors ataub PADI. Anggota kelompok ini biasanya melayani wisatawan yang hendak menyelam atau snorkling.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark berkegiatan di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark

Setiap sekitar Oktober atau ketika musim ombak besar, mereka juga melayani para peselancar turun bermain ombak di laut. Kelompok ini juga menginisiasi gerakan rehabilitasi terumbu karang. Pada Kamis, 22 Juli 2021, mereka menempatkan media transplantasi karang berupa 38 unit besi, sepuluh media plastik, 20 media beton atau fishdone, dan satu unit miniatur tapak tower.

Pada masing-masing rangka media transpalantasi itu ditempatkan lebih dari seribu potong bibit karang bantuan Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN) dan Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII). Staf Fungsional Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut atau BPSPL Denpasar, NTB, Barmawi mengatakan perairan Pandanan memiliki potensi sebagai taman laut. "Kami mensupervisi upaya rehabilitasi terumbu karang itu," katanya.

Baca juga:
Jembatan Belanda di Desa Kebon Ayu Lombok Barat NTB, Berdiri Sejak 1932

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

4 jam lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

Menteri Sandiaga Uno menyatakan pembentukan kawasan aglomerasi di Jabodetabekjur itu dapat meningkatkan sektor pariwisata.


Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

5 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Hotel Fairmont di Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani.
Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno tanggapi pembatasan barang impor bawaan penumpang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

1 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

2 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Sentosa Sensoryscape Ajak Wisatawan Merasakan Perjalanan Sensorik yang Unik

3 hari lalu

Sentosa Sensoryscape - Scented Sphere. (dok. Sentosa Development Corporation)
Sentosa Sensoryscape Ajak Wisatawan Merasakan Perjalanan Sensorik yang Unik

Ada enam taman sensori di Sentosa Sensoryscape yang menhubungkan Resorts World Sentosa di utara ke pantai keemasan Sentosa di selatan


Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

3 hari lalu

Halaman B&B dengan bunga plum yang mekar di Desa Ganyuan, Quchi, Wushan, Cina.  (dok. Istimewa. Foto: Wang Zhonghu)
Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

Hamparan bunga plum di sepanjang tepian Sungai Yangtze Wushan, menarik perhatian wisatawan d


Cara Sewa Motor atau Scooter di Bali untuk Wisatawan Lokal dan Asing

4 hari lalu

Turis asing mengendarai sepeda motor sewaan tanpa menggunakan helm di Jalan Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin 13 Maret 2023. Gubernur Bali Wayan Koster mengimbau turis asing agar selalu mematuhi segala peraturan yang berlaku di Indonesia serta meminta menggunakan kendaraan yang disediakan oleh agen perjalanan dan tidak menggunakan kendaraan sendiri menyusul banyaknya turis asing yang ugal-ugalan mengendarai sepeda motor. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Cara Sewa Motor atau Scooter di Bali untuk Wisatawan Lokal dan Asing

Sebagai wisatawan, Anda perlu mengetahui cara sewa motor atau scooters di Bali. Pastikan Anda memiliki SIM yang masih berlaku, ya.


Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

6 hari lalu

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

7 hari lalu

Para turis mengunjungi area
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

Dari mengabaikan aturan berpakaian hingga melewatkan kuliner lokal, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat ke Roma