TEMPO.CO, Mataram - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Nusa Tenggara Barat atau Asita NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat para pelaku usaha wisata kesulitan bangkit. Ia menyebut angka pengangguran di sektor pariwisata sangat meningkat.
''Karenanya ditunggu bantuan stimulus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,'' kata Dewantoro, Jumat, 9 Juli 2021.
Senada dengan Dewantoro, Ketua Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) NTB M Nur Haedin meminta stimulus atau kemudahan dalam pemberian izin kegiatan berdasar protokol kesehatan. ''Kondisinya sudah drop sekali,'' ujarnya.
Menurut Haedin, industri MICE (meeting incentive, conference, exhibition) kehilangan banyak pemasukam akibat pandemi. Setidaknya ada 22 sektor yang ikut terdampak seperti properti, dekorasi, bisnis soundsystem, bisnis kuliner, advertising, IT, cinderamata hingga sangar tari.
Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, INCCA NTB mampu menghadirkan 1.000 paket kegiatan dalam setiap triwulan yang diikuti oleh peserta yang beragam jumlahnya mulai dari 50 orang hingga ratusan orang. ''60 persen dari tiga juta wisatawan ke NTB itu didapat dari kegiatan MICE,'' ujarnya.
Namun pandemi membuat hampir semua kegiatan MICE berhenti. Jika ada, kegiatan tersebut dibatasi jumlah orangnya dan harus memenuhi sejumlah perizinan yang lebih rumit.
Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Awanadhi Aswinabawa meminta agar pemerintah bisa mengendalikan pandemi ini agar kepercayaan masyarakat terhadap sektor pariwisata bisa pulih. belum bisa dikendalikannya pandemi ini. ''Perlu maksimal pengendalian Covid-19,'' kata dia.
Saat ini, di Nusa Tenggara Barat sudah ditemukan pasien terkonfirmasi Covid-19 varian Delta. Virus varian ini diketahui sebagai jenis yang paling menular. ''Namun levelnya masih rendah, varian ini tidak seperti yang menyebar di pulau Jawa," ujar Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.
Pemerintah sendiri telah mengumumkan perluasan penerapan PPKM Darurat. Di NTB, Kota Mataram sebagai salah satu wilayah yang terkena kebijakan tersebut. Maka, untuk sementara sektor pariwisata di sana harus tutup sementara dsri 12-20 JuLi 2021.
Baca juga: 45 Pemandu Wisata Balawista Lombok Barat NTB Belajar Cara Selamatkan Wisatawan