TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong para pemuda untuk menghadirkan kegiatan wisata olahraga atau sport tourism yang berbasis kearifan lokal di daerah masing-masing. Mengingat Indonesia memiliki keragaman budaya dan permainan tradisional yang unik.
"Seperti di Nias ada gelaran loncat batu, yang merupakan bentuk perpaduan antara olahraga dan juga budaya,” kata Sandiaga, Kamis, 8 Juli 2021.
Sandiaga mengatakan sport tourism merupakan tren pariwisata baru yang memiliki pasar cukup besar. Sebab, akibat pandemi, orang lebih memilih aktivitas wisata di luar ruang dan kini lebih cenderung peduli terhadap kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
“Pandemi mengharuskan kita untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Mari kita lakukan pergeseran tren pariwisata yang lebih sadar kesehatan," kata Sandiaga.
Ia pun mencontohkan event olahraga yang sudah melakukan adaptasi di masa pandemi, yaitu rangkaian kegiatan Indonesia Triathlon Series (ITS) di Belitung dan Kendari. Setelah itu, menyusul sejumlah event olahraga lain seperti Samosir Lake Toba Ultra Marathon, Manado Ride dan Likupang Virtual Sport Tourism, Jogja Grand Fondo dan Tour de Borobudur, MotoGP Mandalika dan Ironman 70.3 Lombok, serta Festival Dayung Nusantara dan Labuan Bajo Mini Triathlon.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta menuturkan wisata olahraga memiliki potensi yang sangat besar untuk digaungkan kepada masyarakat luas. Sehingga nanti output-nya tidak hanya berkenaan dengan olahraga saja, tetapi juga industri pariwisata. “Penting juga memberdayakan atlet-atlet berprestasi sebagai ikon atau branding untuk mempromosikan pariwisata olahraga, di samping promosi cabang olahraganya,” kata dia.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Kota Bogor Bisa Kembangkan Wisata Olahraga Basket