TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat Dayak di Pantai Mangkiling Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan membuka peluang bagi investor untuk membuka objek wisata di daerah Pegunungan Meratus. Kawasan pegunungan itu memiliki ragam potensi wisata yang menarik.
Tokoh masyarakat Dayak setempat Kasman mengatakan wilayah mereka sangat potensial dijadikan objek wisata. "Di sini lengkap, ada wisata alam dan budaya. Kalau ada yang mau investasi di sini kami persilahkan," ujarnya, Ahad, 4 Juli 2021.
Kasman mengatakan wilayah mereka di Kecamatan Hantakan itu terdapat potensi wisata sungai, air terjun, gunung yang masih hutan dan pemandangan alam khas Meratus. "Untuk budaya, di sini kita ada kebudayaan orang dayak yang sudah ada sejak dahulu kala," ujarnya.
Meski begitu, Sumiati, mantan Kepala Desa Pantai Mangkiling (sekarang Desa Datar Ajab) berpesan bahwa pembukaan wisata harus bisa menjaga kelestarian alam di sana. "Kalau bisa di Pantai Mangkiling jadi wisata nasional, dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.
Sumiati mengisahkan pada 1980-an, perkampungan Dayak yang berada di kaki gunung menjadi tujuan wisatawan dari berbagi negara. "Mereka yang datang adalah pencinta lingkungan, mereka datang untuk liburan dan juga melakukan penelitian di sana," ujarnya.
Setidaknya, wisata perkampungan Dayak itu berjalan selama Sumiati menjabat kepala desa pada kurun 1982-1999. "Tidak ada yang melanjutkan saat itu," ujarnya yang juga aktivis lingkungan hidup itu.
Kawasan Mangkiling berlokasi sekitar 38 kilometer dari Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Namun sayangnya saat ini sekitar 5 kilometer menuju lokasi hanya memiliki akses jalan setapak yang kondisinya rusak parah. "Harapan kita tentunya ada perbaikan untuk jalan. Selain untuk wisata tentunya juga untuk mobilitas masyarakat setempat," ujar Sumiati.
Baca juga: Peninggalan Suku Dayak di Nunukan, Buaya Tanah dan Kuburan Bolong