Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sleman Zona Merah: Objek Wisata Buka, Bupati Imbau Warga di Rumah Saja 7 Hari

image-gnews
Pengunjung menikmati pemandangan di Wisata Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 22 November 2020. Menikmati libur akhir pekan pengunjung dari berbagai daerah menikmati pemandangan sudut kota di atas Tebing Breksi sembari berburu matahari terbenam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pengunjung menikmati pemandangan di Wisata Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 22 November 2020. Menikmati libur akhir pekan pengunjung dari berbagai daerah menikmati pemandangan sudut kota di atas Tebing Breksi sembari berburu matahari terbenam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman masih menjadi wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan angka kasus harian Covid-19 yang tertinggi saat ini. Sleman pun masuk dalam satu wilayah zona merah Covid-19 bersama Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.

Meski berstatus zona merah, Pemerintah Kabupaten Sleman memutuskan tetap membuka seluruh destinasi wisata menjelang rencana kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang digodog pemerintah pusat. Padahal, masih pekan ini juga, Pemerintah Kabupaten Sleman juga menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 443/01745 tentang ajakan gerakan di rumah saja selama tujuh hari dalam sepekan.

"Untuk sektor pariwisata di Kabupaten Sleman saat ini tidak ditutup," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat konferensi pers secara daring, Rabu, 30 Juni 2021.

Kustini mengatakan untuk sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Sleman hanya menginstruksikan seluruh pengelola bertanggungjawab terhadap segala kegiatan yang berlangsung di masa ini. "Pariwisata boleh, namun wisatawan harus bisa menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19," kata dia.

Menurut Kustini, pihaknya belum melakukan penutupan kawasan wisata meski kasus melonjak tajam karena pemerintah sudah memberlakukan pembatasan ketat bahwa kapasitas maksimal tempat wisata hanya 25 persen. "Melihat zonasinya juga, objek wisata itu jika tidak berada di zona merah (untuk RT/RW) nya maka tetap bisa beroperasi," kata dia merujuk aturan PPKM Mikro saat ini.

Hanya saja, ujar Kustini, dengan masih tingginya kasus di Sleman, pemerintah tetap berupaya mengimbau warga tidak berpergian alias di rumah saja seperti yang tertuang dalam surat edaran yang dibuatnya. "Surat edaran itu anjuran, kami menganjurkan warga tetap di rumah saja," kata Kustini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kustini menjelaskan dirinya sudah menyambangi sejumlah tempat wisata untuk mengecek penerapan protokol kesehatan. Menurut dia, para pengelola masih patuh dengan ketentuan yang dibuat soal wisata.

Dalam surat edaran bernomor 443/01745 yang terbit 28 Juni 2021 lalu, Kustini meminta warga mengurangi mobilitas dengan tetap berada di rumah kecuali ada kepentingan mendesak. Terbitnya surat edaran itu juga diikuti seruan gerakan 'Sesarengan Jogo Sleman' yang mengajak warga membatasi mobilitas.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih mengatakan pada 30 Juni 2021, angka kasus Covid-19 mencetak rekor baru lagi dengan penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 892 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 60.459 kasus. "Berdasar distribusi wilayah, penularan Kabupaten Sleman 308 kasus (tertinggi di DIY)," kata dia.

Baca jugaKlaten dan Sleman Zona Merah, Candi Prambanan Kembali Tutup Sementara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

6 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

10 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

15 jam lalu

Ganjar Pranowo dan Atikoh berjalan kaki menuju masjid untuk salat isya dan tarawih. Foto: Instagram.
Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

1 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

1 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

3 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Jelang Lebaran, Sultan HB X Instruksikan Perbaikan Jalan Rusak Yogyakarta, Minimal Ditambal

9 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Jelang Lebaran, Sultan HB X Instruksikan Perbaikan Jalan Rusak Yogyakarta, Minimal Ditambal

Yogyakarta diprediksi kembali dibanjiri masyarakat dan wisatawan berbagai daerah pada masa libur lebaran nanti.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

10 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.