Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Wisata Watu Lumbung Bantul Siapkan Film Edukasi Alam

image-gnews
Salah satu sudut kawasan wisata Watu Lumbung yang berada di balik perbukitan utara Pantai Parangtritis Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Salah satu sudut kawasan wisata Watu Lumbung yang berada di balik perbukitan utara Pantai Parangtritis Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan wisata yang berada di balik bukit Pantai Parangtritis, Watu Lumbung Bantul Yogyakarta menyiapkan sebuah film bergenre edukasi alam.

Film bertajuk Bumi Pati yang diproduksi Rumah Sinema Watu Lumbung ini dibuat untuk mengangkat cerita tentang alam di Watu Lumbung yang berada di perbukitan. Lengkap dengan suasana hutan jati dan kehidupan masyarakat yang sebagian besar bertani dan memproduksi madu dari jenis lebah Trigona.

"Dari film ini kami ingin mengangkat bagaimana seharusnya manusia menjaga alam, jangan sampai ada eksploitasi yang membuat alam kehilangan ruh-nya," ujar pengelola Watu Lumbung Muhammad Boy Rifai, Sabtu, 26 Juni 2021.

Boy mengatakan dari film yang melibatkan penulis naskah Budi Sardjono, diproduseri Dian Setyawati dan disutradarai Guntur Novaris serta
menggandeng kampus UPN Veteran Yogyakarta itu, Watu Lumbung diprotret lebih dekat. Tidak hanya sekedar sebagai kawasan wisata, melainkan tempat belajar menghargai alam.

"Bukan pesan moral yang kami tawarkan dari film ini, tapi ajakan kesadaran manusia dan alam perlu bersinergi, bukan merusak agar memberi manfaat," ujar Boy.

Misalnya saja, di Watu Lumbung, sebelumnya masyarakat tidak menyadari apa manfaat dari bunga Akasia yang bertebaran di situ selain hanya tumbuh lalu rontok begitu saja. Ternyata lebah Trigona bisa mengambil nektar dari polen bunga Akasia itu dan dipakai untuk menghasilkan madu berkualitas yang bermanfaat bagi kesehatan sekaligus ekonomi warga.

"Jadi semua yang ada di alam ternyata diciptakan Tuhan dengan masa, rencana dan tata caranya sendiri, manusia butuh pengetahuan untuk memanfaatkannya, bukan untuk merusak," kata Boy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian lain eksotisme Watu Lumbung juga diangkat dalam film ini. Salah satunya tentang bagaimana kawasan wisata itu bertumbuh bersama cerita ketika para mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan itu.

Produser fim Bumi Pati Dian Setyawati mengatakan dari film itu publik semakin bisa melihat bagaimana wisata alam di Watu Lumbung menyajikan pemandangan natural khas pedesaan selatan Yogyakarta dengan udara yang masih segar bebas polusi. "Dari film ini bisa mengajak khalayak bahwa beginilah seharusnya bumi dijaga, dengan membebaskannya dari segala polusi sehingga kita mendapat manfaat berupa oksigen yang terjamin," kata dia.

Sutradara film Bumi Pati Guntur Novaris mengatakan Watu Lumbung sebagai cerita sudah menyajikan lengkap tentang profil bagaimana alam desa yang dibutuhkan. "Di sini semua lengkap, ada hutan, rumah, kehidupan masyarakatnya," kata dia.

Ia pun tertantang membuat film itu karena semua pemain yang terlibat bukan pemain terkenal atau profesional. "Yang terlibat sebagai aktor orang biasa, warga desa, juga mahasiswa, kami hanya perlu mengarahkan saja membuat mereka terlihat wajar dalam film itu," kata Guntur.

Film Bumi Pati merupakan film edukasi seri pertama dari trilogi yang disiapkan Watu Lumbung. Setelah Bumi Pati mereka rencananya juga akan memproduksi film tentang alam Watu Lumbung bertajuk Projo Pati dan Belo Pati.

Baca juga: Perjuangan ke Puncak Bukit Telkomsel di Papua Demi Bisa Telepon dan SMS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

1 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

13 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

22 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

23 jam lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.