TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang dua penerbangan antara Australia dan Selandia Baru telah diperintahkan untuk segera mengisolasi dan menjalani tes Covid-19 setelah pihak berwenang menemukan seorang pelancong yang positif Corona di Sydney setelah mengunjungi Wellington.
Kasus tersebut menambah wabah Covid-19 yang berkembang di Sydney. Pihak berwenang Selandia Baru pun akhirnya menangguhkan perjalanan bebas karantina (travel bubble) ke dan dari negara bagian New South Wales selama tiga hari mulai tengah malam pada Selasa, 22 Juni 2021.
Penerbangan Qantas ke Wellington pada Jumat, 18 Juni dan penerbangan Air New Zealand ke Sydney pada Senin, 21 Juni lalu ditambahkan ke daftar hot spot virus yang dibuat oleh otoritas Australia. Daftar tersebut telah bertambah dengan 21 infeksi terdeteksi selama enam hari terakhir di New South Wales, negara bagian terpadat di Australia.
Pemerintah setempat telah mewajibkan penggunaan masker di semua lokasi dalam ruangan di ibu kota negara bagian Sydney itu dalam upaya untuk menahan Covid-19 varian Delta. Varian tersebut telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai salah satu dari empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian.
Kasus pelancong itu juga telah mendorong pejabat kesehatan Selandia Baru untuk mempertimbangkan lockdown di Wellington. Pihak berwenang mengatakan orang tersebut kemungkinan mengunjungi beberapa lokasi wisata populer di kota itu.
Selandia Baru dan Australia sebelumnya membuka travel bubble atau gelembung perjalanan pada April lalu. Ada penangguhan berkala yang ditargetkan sejak saat itu karena wabah kecil di Australia.
Lockdown cepat, aturan jarak sosial yang ketat dan pelacakan kontak yang cepat telah membantu Australia dan Selandia Baru untuk menahan wabah dan menjaga jumlah Covid-19 mereka relatif rendah.
Selandia Baru melaporkan kasus yang didapat secara lokal terakhir pada Februari. Sementara Australia memiliki wabah sporadis. Australia telah melaporkan lebih dari 30.350 kasus dan 910 kematian sejak pandemi dimulai, sedangkan Selandia Baru mencatat lebih dari 2.300 kasus yang dikonfirmasi dan 26 kematian.
REUTERS
Baca juga: Juara Kota Paling Layak Huni di Dunia Bukan Lagi Wina Austria