Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Sultan HB X Soal Covid-19 Melonjak di Tengah Pulihnya Wisata Yogyakarta

image-gnews
Wisatawan naik andong di kawasan sekitar Malioboro Yogyakarta pada hari pertama lebaran, Kamis 13 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Wisatawan naik andong di kawasan sekitar Malioboro Yogyakarta pada hari pertama lebaran, Kamis 13 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sepekan terakhir, pusat Kota Yogyakarta penuh sesak dengan wisatawan berbagai daerah. Jalanan utama seperti Malioboro hingga Jalan Solo penuh kendaraan pelat luar daerah dan area parkir hotel-hotel juga tampak tak lagi lengang.

Setiap malam, suasana Malioboro hingga Titik Nol Kilometer tampak padat dengan lalu lalang wisatawan hingga larut. Bersamaan dengan pulihnya kunjungan wisata tepat sebulan usai libur lebaran itu, kasus Covid-19 Yogya melesat di atas 400 kasus per hari selama lima hari terakhir, yaitu pada 9-14 Juni 2021.

"Corona itu real (nyata), kita masih harus berhati-hati," ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang kondisi terkini Covid-19 di Yogyakarta, Senin, 14 Juni 2021.

Sultan meminta masyarakat termasuk wisatawan yang berlibur ke Yogya, tak lengah menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah. Sebab, peningkatan kasus di Yogya usai lebaran ini terbilang tinggi.

"Kasusnya naik, dari sebelumnya 100 kasus per hari, sekarang 400 kasus per hari," kata Sultan.

Dari 400 kasus lebih perhari itu, masih ditemukan bahwa kasus positif Covid-19 berasal dari pelaku perjalanan luar daerah. Meskipun, kata dia, angka rata-rata kasus yang dipicu perjalanan luar daerah itu hariannya berkisar empat sampai lima kasus saja.

Sultan mengatakan saat ini belum diketahui persis soal peningkatan kasus yang terjadi di Yogya terhadap Bed Occupation Ratio (BOR) atau ketersediaan ranjang yang ada di rumah sakit-rumah sakit. "Kami belum tahu persis dari lonjakan kasus ini berapa persen pengaruhnya pada BOR di rumah sakit," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah DIY sendiri akan merumuskan ulang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro per 15 Juni. Soal apa yang akan dilakukan untuk menekan kegiatan sosial yang berpotensi kerumunan seperti hajatan dan lainnya.

Wakil Wali Kota yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menuturkan kini tengah berkoordinasi untuk mempersiapkan lokasi isolasi baru menyusul overload-nya shelter utama Covid-19 Kota Yogya. "Ketersediaan shelter khusus pasien tanpa gejala saat ini jadi perhatian kami," kata dia.

Heroe mengatakan untuk ruang perawatan fasilitas kesehatan di Kota Yogya seperti rumah sakit, berdasarkan laporan terakhir sejauh ini masih mampu menampung tambahan pasien Covid-19, namun situasinya juga perlu antisipasi.

"Biasanya yang dirawat harian di fasilitas kesehatan itu 300-an orang, tapi sekarang sudah 400-an orang, ada peningkatan kasus cukup siginifikan," kata Heroe.

Hingga Ahad, 13 Juni, kata Heroe, ketersediaan tempat tidur perawatan ICU di Kota Yogya telah terpakai 77 persen. Sedangkan ruang perawatan nonICU sebesar 65 persen. "Untuk yang rumah sakit Kota Yogya kan juga menampung pasien dari seluruh DIY, bukan dari kota saja," ujarnya.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Usai Lebaran, Raja Yogyakarta Mau PPKM Mikro yang Lebih Mikro

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

13 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

23 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.