Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjuangan ke Puncak Bukit Telkomsel di Papua Demi Bisa Telepon dan SMS

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang warga Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, mencoba berkomunikasi menggunakan telepon seluler dari puncak bukit Telkomsel. Foto: Hari Suroto
Seorang warga Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, mencoba berkomunikasi menggunakan telepon seluler dari puncak bukit Telkomsel. Foto: Hari Suroto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan rahasia lagi, sulit untuk mendapatkan sinyal komunikasi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Papua. Terlebih dalam satu bulan ini, koneksi internet mati di beberapa wilayah di Papua, yang menurut otoritas, tersebab kabel bawah laut terputus.

Masyarakat Papua yang membutuhkan sambungan internet sampai bepindah sejenak ke tempat lain agar dapat terhubung. Kondisi ini mengakibatkan munculnya wisatawan pencari sinyal ke sejumlah daerah, seperti Sorong dan Manokwari; Makassar, Sulawesi Selatan; hingga Jakarta.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, bagi yang hanya membutuhkan sinyal 2G atau teknologi generasi kedua telepon seluler yang hanya bisa melayani sambungan telepon dan pesan singkat, bisa menjangkau puncak-puncak bukit untuk mendapatkan sinyal. Salah satunya bukit di Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

"Kampung Goras berada jauh dari kota. Namun, ponsel masyarakat di sana tak kalah bagus dengan orang kota," kata Hari kepada Tempo, Sabtu 12 Juni 2021. Telepon seluler warga Kampung Goras umumnya sudah dilengkapi kamera, sekadar untuk berfoto. Selain untuk berkomunikasi via telepon dan pesan singkat atau SMS, warga Kampung Goras di pesisir Teluk Berau, ini umumnya menggunakan ponsel untuk mendengarkan lagu.

Seorang warga Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, mencoba berkomunikasi menggunakan telepon seluler dari puncak bukit Telkomsel. Foto: Hari Suroto

Warga Kampung Goras yang ingin mengirimkan kabar kepada sanak famili atau teman di wilayah lain punya satu titik yang menjadi lokasi fovorit untuk berkomunikasi. Titik ini berada di sebuah puncak bukit dan menjadi satu-satunya spot dengan sinyal yang kuat.

"Bukit ini terletak di tengah hutan dan sejatinya tak punya nama," kata Hari Suroto. Hanya saja, lantaran hanya sinyal dari jaringan Telkomsel yang bisa terdeteksi, maka jadilah masyarakat menyebutnya sebagai bukit Telkomsel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencapai bukit Telkomsel itu, warga Kampung Goras harus naik perahu sekitar 20 menit kemudian lanjut dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di hutan. Sampai di kaki bukit, mereka mendaki melalui jalan setapak yang terjal. Permukaan lereng bukit penuh dengan batu karang yang tajam.

Yang ingin sampai di puncak bukit harus mampu berpegang pada batu karang atau batang pohon kecil yang tumbuh di sekitarnya. Proses pendakian itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit, tergantung kemahiran. Setelah itu, pencari sinyal bisa beristirahat sejenak di sebuah gazebo sederhana yang ada di atas bukit.

Pondok di puncak bukit Telkomsel di Papua. Foto: Hari Suroto

"Bertelepon di puncak bukit Telkomsel menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat, walau harus berjuang keras mendaki," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua. Di puncak bukit Telkomsel, mereka dapat berkabar dengan keluarga yang jauh di kota sambil menikmati angin sepoi-sepoi serta pemandangan hutan yang rimbun.

Ada latar suara yang menarik jika berkomunikasi di tempat ini. Suara burung berkicau, seperti burung mambruk, burung cenderawasih, burung rangkong, dan burung kakatua, turut terdengar sampai ke mana ujung telepon bersambut.

Baca juga:
Sebentar Lagi Perbatasan Indonesia - Papua Nugini di Papua Dibuka, 2x Seminggu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

3 jam lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

4 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

Sebanyak 13 prajurit TNI tersangka penganiayaan warga di Papua akan mendapat hukuman yang berbeda, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

7 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

9 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

1 hari lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

1 hari lalu

Layanan Syariah LinkAja pada  pameran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Tempo/Tony Hartawan
LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

Aksi korporasi BUMN dan LinkAja untuk memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


OnePlus Nord CE 4 Rilis 1 April 2024 di India, Ini Bocoran Lengkap Spesifikasinya

1 hari lalu

OnePlus 12 (Gizmochina)
OnePlus Nord CE 4 Rilis 1 April 2024 di India, Ini Bocoran Lengkap Spesifikasinya

OnePlus Nord CE 4 akan ditenagai oleh prosesor Snapdragon 7 Gen 3. Chip yang juga terdapat pada Vivo V30 dan Motorola Edge 50 Pro.


Apakah Xiaomi Redmi Note 10 Pro Masih Layak Dipakai di Masa Kini? Ini Pertimbangannya

1 hari lalu

Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse memamerkan smartphone terbaru Redmi Note 10 dan Note 10 Pro yang baru dirilis secara virtual, Selasa malam, 30 Maret 2021. Kredit: Xiaomi Indonesia
Apakah Xiaomi Redmi Note 10 Pro Masih Layak Dipakai di Masa Kini? Ini Pertimbangannya

Xiaomi Redmi Note 10 Pro adalah ponsel terlaris di 2021, kendati demikian perangkat ini sudah mulai kuno.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.