TEMPO.CO, Jakarta - Italia berharap untuk membuat Alcatraz versinya sendiri, penjara California yang terkenal sebagai tujuan wisata di lepas pantai San Francisco. Pulau Santo Stefano, terletak di dalam taman laut yang dilindungi antara Roma dan Napoli.
Saat ini, pulau vulkanik kecil itu hanya dikunjungi oleh penyelam scuba petualang dan mereka yang bekerja di kapal penangkap ikan. Namun pulau itu pernah menjadi penjara bagi orang-orang, termasuk mereka yang dianggap musuh negara oleh pemerintah Fasis selama 1930-an dan 1940-an.
Penjara ditutup pada 1965 dan properti itu ditinggalkan. Tetapi pemerintah Italia sekarang berharap perubahan senilai US$ 86 juta akan mengubahnya menjadi tempat wisata yang semarak dengan gaya Alcatraz.
Meskipun ada beberapa tur berpemandu ke Santo Stefano, perjalanan itu melewati pendakian curam selama 40 menit dan tak kenyamanan yang dibayangkan pelancong. "Tidak ada penerangan, tidak ada air yang mengalir. Aksesnya sulit," kata Silvia Costa, pejabat Italia yang mengawasi proyek pembangunan kembali.
Pulau itu tidak memiliki dermaga sehingga tidak dapat diakses bahkan dengan kano pada hari-hari ketika laut sedang ganas.
Transformasi Santo Stefano rencananya mencakup pembuatan museum terbuka yang akan menceritakan kisah penjara dan orang-orang yang pernah di sana, seperti Sandro Pertini yang pada tahun 1978 menjadi presiden Italia dan Altiero Spinelli yang dianggap sebagai salah satu bapak pendiri Uni Eropa.
"Tempat itu akan menjadi pusat bagi akademisi dunia yang bersatu dalam isu-isu utama seperti kebijakan hijau, hak asasi manusia, kebebasan berbicara, kewarganegaraan Eropa dan dialog Mediterania," kata Costa.
Dan pada 2025, toko roti penjara Santo Stefano Italia di mana tempat para tahanan pernah membuat roti akan menjadi taman teras yang indah untuk koktail malam dengan pemandangan Gunung Vesuvius dan pulau Ischia pada malam yang cerah.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Desa Italia yang Hilang Terendam Air Selama 71 Tahun Muncul Kembali