Dusun Kemusuk Tempat Kelahiran Soeharto Seabad Lalu Punya 3 Destinasi Wisata

Reporter

Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia mengamati foto-foto dokumentasi Soeharto di ruangan museum saat peresmian Rumah Sejarah Soeharto di dusun Kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (1/3). TEMPO/Suryo Wibowo.
Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia mengamati foto-foto dokumentasi Soeharto di ruangan museum saat peresmian Rumah Sejarah Soeharto di dusun Kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (1/3). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Seabad lalu, 8 Juni 1921, Soeharto dilahirkan di Kemusuk, sebuah dusun yang terdapat di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sebelum 1946, Kecamatan Sedayu merupakan bagian dari Kawedanan Godean, Kawedanan sendiri merupakan wilayah setara kabupaten. Sehingga sering kali dalam biografi Soeharto disebut Dusun Kemusuk berada di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Daerah Kemusuk di Yogyakarta sebagai tempat lahir dan kampung halaman Soeharto, sempat beberapa kali menjadi saksi sejarah. Yakni saat Belanda memburu Soeharto dan keluarganya ke Desa Kemusuk pada 7 Januari 1949 saat Agresi Militer Belanda II, tentara Belanda yang marah karena tidak menemukan Soeharto kemudian menembaki setiap laki-laki yang mereka temui di Kemukus, akibat kekejaman Belanda tersebut 23 orang tewas tertembak. Salah seorang kepala keamanan, Joyo Wigeno ditangkap dan dipaksa menunjukkan tempat persembunyian keluarga Soeharto.

Setelah itu Belanda juga menyerbu Kemukus dan menembaki penduduk sipil dan tentara Indonesia, akibat serangan tersebut setidaknya 202 orang tewas, termasuk 62 orang anggota Brimob yang saat itu tengah berhenti di Kemusuk. Peristiwa tersebut turut menewaskan ayah tiri Soeharto, R. Atmoprawiro, ia tewas dengan luka tembak di kepala. R. Atmoprawiro dikabarkan ditembak tentara Belanda saat lari di pematang sawah.

Tragedi tersebut meninggalkan duka mendalam bagi warga Kemusuk, untuk itu mereka membangun sebuah monumen Setu Legi dan makam Somenggalan, yang kemudian diresmikan oleh Wakil Presiden Sudharmono pada 1 Maret 1991. Selain Monumen Setu Legi, beberapa bangunan yang berhubungan dengan Soeharto juga jika berkunjung ke Kemusuk.

1. Monumen Setu Legi

Monumen Setu Legi dibangun untuk mengenang perjuangan warga Desa Argomulyo, khususnya warga Kemusuk, saat terjadi Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta. Tragedi tersebut terjadi pada Jumat, 7 Januari 1949, Belanda menyerang Dusun Kemusuk sebagai tempat persembunyian keluarga Soeharto dari sebelah utara.

Dilansir dari jurnal Kecamatan Sedayu, Monumen Setu Legi dibangun di depan balai desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, dengan arsitektur Dulhari. Dibangun setinggi dua meter dan panjang 1.5 meter. Korban yang gugur dalam peristiwa Agresi Militer Belanda II berjumlah 45 orang, sedangkan yang tercatat dalam sejarah peristiwa tersebut hanya 23 orang saja, karena jumlah 23 orang tersebut gugur pada hari yang sama yaitu hari Jumat Kliwon. Sedangkan 22 orang lainya gugur pada hari selanjutnya yaitu pada hari Sabtunya, dikarenakan sudah sore dalam penghitungan hari Jawa maka sudah termasuk hari Minggu Pahing.

Di dinding sebelah timur monumen ini ditulis nama-nama korban gugur akibat serbuan Belanda tersebut, di antaranya yaitu Atmoprawiro, Joyowigeno, Mangunsahar, Imandiharjo, Atmopawiro, Kartodimejo, Sastrowiharjo, Salamun, Kusnidibyodumarto, Mulslamet, Joyodiharjo, Boiman, Sorejo,, Karsotaruno, Ronopaijo, Kartodiryo, Paing, Wongsosetiko, Josetomo, Kriyodi Kromo, Wiryosalimin, Rejoinangun, Jotaruno Solet, Martorejo, dan Samijo.

2. Memorial HM Soeharto

Memorial HM Soeharto dibangun sebagai penanda dan pengingat serta wahana edukasi tentang salah satu tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia yakni Jenderal Besar Haji Muhammad Soeharto. Pembangunan memorial tersebut dilakukan oleh keluarga besar HM Soeharto di bawah prakarsa Probosutedjo, salah satu adik Soeharto, dan diresmikan pada 8 Juni 2013.

Memorial ini dibangun di tanah kelahiran Soeharto dan menempati lahan dengan luas 3.620 meter persegi, lahan tersebut didirikan sejumlah bangunan, di antaranya rumah joglo, Rumah Notosudiro, Rumah Atmosudiro, serta petilasan tempat Soeharto dilahirkan. Sebuah patung perunggu Soeharto diletakkan di gerbang Memorial HM Soeharto, patung ini dikerjakan oleh pematung ternama Suhartono.

3. Makam Somenggalan

Makam Somenggalan merupakan pengabadian nama-nama tokoh masyarakat yang bernama Wongsomanggolo. Makam Somenggalan mulai popular semenjak di dalam lingkungan tanah makam lama yang dikenal dengan nama makam Gedong, dibuat tanah makam baru yang dikenal dengan Makam Korban Perang yang penempatannya di sebelah selatan makam lama si Gedong. Makam Somenggalan lahir dari gagasan Probosutedjo.

Saudara Soeharto, pengusaha Probosutedjo pernah mengingatkan agar anak cucu mengetahui betapa banyak korban akibat perang melawan Belanda ketika pada 1 Maret 1949, yang terjadi selama enam jam di Yogyakarta, sebagai Ibu Kota RI yang dapat direbut kembali dari penjajahan Belanda. Dengan peristiwa tersebut suara Belanda yang menyatakan Indonesia kembali ke tangan penjajahan menjadi tidak didengar lagi. Korban perang yang dimakamkan di Somenggalan berasal dari Kecamatan Gamping, Sedayu, Godean, Moyudan. Nama Makam Somenggalan diresmikan tahun 1991 oleh Wakil Presiden Sudarmono.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Hari ini Seabad Kelahiran Soeharto, Serangkaian Kontroversi Anak Kemusuk








Tingkatkan Kualitas Layanan ke Pelanggan, Lintasarta Luncurkan Contact Center di Yogyakarta

19 jam lalu

Tingkatkan Kualitas Layanan ke Pelanggan, Lintasarta Luncurkan Contact Center di Yogyakarta
Tingkatkan Kualitas Layanan ke Pelanggan, Lintasarta Luncurkan Contact Center di Yogyakarta

Tingkatkan Kualitas Layanan ke Pelanggan, Lintasarta Luncurkan Contact Center di Yogyakarta


Hujan Ekstrem Dampak Siklon Tropis Herman Rusak Belasan Rumah di Yogyakarta

20 jam lalu

Pohon tumbang menimpa sejumlah kios di Pasar Giwangan Kota Yogyakarta saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, Kamis sore 30 Maret 2023. Cuaca buruk hujan ekstrem itu dampak tak langsung dari Siklon Tropis Herman.  (Dok. BPBD Kota Yogyakarta)
Hujan Ekstrem Dampak Siklon Tropis Herman Rusak Belasan Rumah di Yogyakarta

Di Kota Yogyakarta, dampak hujan ekstrem itu terjadi di 11 titik. Pohon dibuat bertumbangan menutup enam akses jalan.


Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Yogyakarta Soroti Potensi Pasar Wisata yang Hilang

21 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia U-20 berkumpul setelah mendengarkan kabar FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Rabu malam, 29 Maret 2023. Instagram/PSSI
Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Yogyakarta Soroti Potensi Pasar Wisata yang Hilang

Dalam Piala Dunia U-20 2023 itu, salah satu venue untuk tuan rumah gelaran itu rencananya akan dihelat di Kota Solo yang dekat dengan Yogyakarta.


10 Kota dengan Tingkat Gemar Membaca Tertinggi di Indonesia, Yogyakarta Urutan Pertama, Karawang urutan 9

1 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
10 Kota dengan Tingkat Gemar Membaca Tertinggi di Indonesia, Yogyakarta Urutan Pertama, Karawang urutan 9

Perpustakaan Nasional merilis hasil survei Tingkat Gemar Membaca atau TGM Indonesia tahun 2022. Hasilnya tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia sebesar 63,9 poin. Skor tersebut meningkat 7,4% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 59,52 poin.


Lebaran 2023: Organda DIY Prediksi Pengguna Bus Naik 25 Persen, Tarif juga Naik

1 hari lalu

Suasana Terminal Giwangan Yogyakarta pada hari pertama penyekatan mudik lebaran, Kamis 6 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Lebaran 2023: Organda DIY Prediksi Pengguna Bus Naik 25 Persen, Tarif juga Naik

Pada libur Lebaran 2023, diprediksi sekitar 5,8 juta pemudik akan memasuki wilayah Yogyakarta.


Hujan dan Angin Landa Yogyakarta Hari ini, Begini Prediksi Cuaca BMKG Hingga Akhir Pekan

1 hari lalu

Pohon tumbang menimpa sejumlah kios di Pasar Giwangan Kota Yogyakarta pasca terdampak hujan disertai angin kencang Kamis sore 30 Maret 2023. Dok.BPBD Kota Yogyakarta
Hujan dan Angin Landa Yogyakarta Hari ini, Begini Prediksi Cuaca BMKG Hingga Akhir Pekan

BPBD Kota Yogyakarta mencatat hujan disertai angin kencang itu menimbulkan berbagai kerusakan.


Meski Gerimis, Aksi Ngabuburit Jazz Caravan di Titik Nol Yogyakarta Dipadati Warga

1 hari lalu

Belasan musisi jazz tampil dengan mobil karavan di sela ngabuburit di depan Kantor Bank Indonesia, kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta Kamis 30 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Meski Gerimis, Aksi Ngabuburit Jazz Caravan di Titik Nol Yogyakarta Dipadati Warga

Dalam jazz karavan ini ada sesuatu yang unik untuk dinikmati masyarakat sembari ngabuburit.


Cuti Bersama Lebaran Maju, Yogyakarta Siapkan Rekayasa Baru Cegah Kepadatan Lalu Lintas

2 hari lalu

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta di hari terakhir libur cuti bersama Lebaran pada Minggu, 9 Juni 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Cuti Bersama Lebaran Maju, Yogyakarta Siapkan Rekayasa Baru Cegah Kepadatan Lalu Lintas

Yogyakarta bersiap jika harus menyiapkan rekayasa lalu lintas baru yang berbeda dengan masa libur Lebaran tahun sebelumnya.


Kunjungan Wisata Menurun Saat Ramadan, Yogyakarta Dorong Wisata Religi

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Pemkot Yogyakarta
Kunjungan Wisata Menurun Saat Ramadan, Yogyakarta Dorong Wisata Religi

Penurunan kunjungan wisata saat Ramadan bisa terlihat baik dari tingkat hunian hotel ataupun kondisi di destinasi wisata.


Kejahatan Jalanan Coreng Wisata Karena Terus Berulang, Yogyakarta Wacanakan Satgas Khusus

2 hari lalu

Satpol PP Kota Yogyakarta mengintensifkan patroli malam hingga area perkampungan dalam mencegah potensi kejahatan jalanan melibatkan remaja yang belakangan marak memasuki ramadan. Dok. Satpol PP Yogyakarta
Kejahatan Jalanan Coreng Wisata Karena Terus Berulang, Yogyakarta Wacanakan Satgas Khusus

Dalam sepekan Ramadan ini, kepolisian setempat telah menindak sedikitnya empat kasus kekerasan jalanan di Yogyakarta.