Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hikayat Pulau Penyengat dan Saksi Perang Saudara

Reporter

image-gnews
Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat. Foto: @pulaupenyengat.id
Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat. Foto: @pulaupenyengat.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau penyengat merupakan sebuah pulau kecil di kota Tanjungpinang, tepatnya di Kepulauan Riau dengan cerita sejarah yang begitu menarik untuk ditelusuri.

Pulau yang berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter ini, awalnya merupakan pulau mungil yang ada dimuara Sungai Riau. Pulau Bintan sebenarnya sudah dikenal oleh para pelaut karena sempat menjadi tempat persinggahan untuk mengambil air tawar, karena saat itu pulau ini memiliki cukup banyak tersedianya air tawar.

Nama dari pulau penyengat pun bermula dari suatu kejadian yang menimpa pulau tersebut. Karena pulau penyengat sering didatangi para pelaut untuk mengambil air, suatu ketika ada pelaut yang datang untuk mengambil air tawar seperti biasanya.

Namun, saat para pelaut tersebut mengambil air mendadak ada sekawanan binatang serupa tawon yang menyengat, lalu dari situ la para pelaut mulai menyebarkan kabar pulau sengat seiring berjalannya waktu berubah menjadi Pulau Penyengat.

Asal usul Pulau Penyengat tidak berhenti disitu saja, dalam sejarahnya Pulau Penyengat juga dikenal sebagai pulau hadiah perkawinan yang diberikan oleh sultan Mahmud Syah kepada istrinya yaitu Engku Puteri Raja Hamidah tepatnya pada tahun 1803.

Pada tahun yang sama pada 1803 saat pusat pemerintahan Kerajaan Riau bertempat di pulau itu, Pulau Penyengat berganti nama menjadi Pulau Penyengat Indrasakti. Kemudian dibangun juga sebuah pusat pertahanan menjadi negeri dan kemudian berkedudukan yang di pertuan Muda Kerajaan Riau-Lingga.

Selain itu Pulau Penyengat merupakan pulau bersejarah dan memiliki kedudukan penting dalam peristiwa jatuh bangunnya Imperium Melayu, sebelum terdiri dari wilayah Kesultanan Johor, Pahang, Siak dan juga Lingga, khususnya di bagian selatan dari Semenanjung Melayu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pulau Penyengat juga sempat menjadi saksi dari perang saudara tahta Johor pada tahun 1719 ketika terjadinya perebutan tahta Kesultanan Johor antara keturunan Sultan Mahmud Syah yang dipimpin putranya yaitu Raja Kecil yang melawan keturunan Sultan Abdul Jalil Riayatsyah yang dipimpin oleh Tengku Sulaiman.

Saat itu Pulau penyengat dijadikan kubu pertahanan oleh Raja Kecil yang memindahkan pusat pemerintahan yang sebelumnya dari Kota Tinggi (Johor) ke Riau di Hulu Sungai Carang (Pulau Bintan). Namun, perang saudara berakhir dengan kemenangan Tengku Sulaiman dan saudaranya yang dibantu oleh lima orang bangsawan dari Bugis Luwu, yaitu Daeng Petani, Daeng Marewah, Daeng Chelak, Daeng Kemasi, dan Daeng Menambun.

ASMA AMIRAH

Baca: Wisata Sejarah ke Pulau Penyengat Tempat Ikrar Ketiga Sumpah Pemuda Bermula

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Armenia - Azerbaijan: Depo Bahan Bakar Meledak di Nagorno-Karabakh

5 hari lalu

Konflik Armenia - Azerbaijan: Depo Bahan Bakar Meledak di Nagorno-Karabakh

Di tengah konflik Armenia dan Azerbaijan, depo bahan bakar meledak hingga menewaskan 20 orang.


120.000 Warga Armenia Tinggalkan Azerbaijan, Takut Pembersihan Etnis

7 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di depan petugas dekat gedung pemerintah selama unjuk rasa untuk mendukung etnis Armenia di Nagorno-Karabakh menyusul operasi ofensif angkatan bersenjata Azerbaijan yang dilakukan di wilayah tersebut, di Yerevan, Armenia, 20 September 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze
120.000 Warga Armenia Tinggalkan Azerbaijan, Takut Pembersihan Etnis

Konflik dengan Azerbaijan menimbulkan ketakutan bagi warga Armenia yang tinggal di Nagorno-Karabakh.


Mengenal Suku Melayu dan Cakupan Wilayahnya, Termasuk yang Berdiam di Pulau Rempang

11 hari lalu

Dua warga memperbaiki jaring ikan di perkampungan nelayan Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Minggu, 17 September 2023. Sejak dua pekan terakhir nelayan di pulau tersebut tidak melaut dampak dari rencana relokasi warga untuk proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Mengenal Suku Melayu dan Cakupan Wilayahnya, Termasuk yang Berdiam di Pulau Rempang

Penduduk asli Pulau Rempang adalah suku Melayu. Suku di Asia Tenggara ini cakupannya sangat luas dari Indonesia, Malaysia, SIngapura, Brunei.


Kisah Sedih Lagu Lancang Kuning Dinyanyikan Massa Aksi di Pulau Rempang, Ini Liriknya

16 hari lalu

Masyarakat Melayu Bersatu menggelar demonstrasi di depan Kantor BP Batam pada Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka menolak rencana relokasi 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Kisah Sedih Lagu Lancang Kuning Dinyanyikan Massa Aksi di Pulau Rempang, Ini Liriknya

Beredar video viral yang memperlihatkan ratusan pendemo menyanyikan lagu Lancang Kuning dalam aksi menolak relokasi Pulau Rempang. Ini kisah lagu itu?


Terpopuler: Mahfud MD Buka Suara Status Tanah di Pulau Rempang, Jokowi: Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit Sepekan Lagi

17 hari lalu

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Terpopuler: Mahfud MD Buka Suara Status Tanah di Pulau Rempang, Jokowi: Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit Sepekan Lagi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka suara menjelaskan status tanah di Pulau Rempang.


Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

20 hari lalu

Petugas memasukkan bubuk garam kedalam tangki sebelum dinaikan kedalam pesawat Hercules Cassa 212-200 untuk melakukan rekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

Untuk wilayah Riau telah dilakukan rekayasa cuaca sebanyak empat kali.


Demo Relokasi Rempang Eco-city: 15 Polisi Terluka, 14 Warga Melayu Ditangkap

20 hari lalu

Beberapa orang massa aksi yang diamankan polisi saat unjuk rasa di depan Kantor BP Batam, Senin, 11 September 2023. Foto Yogi Eka Sahputra
Demo Relokasi Rempang Eco-city: 15 Polisi Terluka, 14 Warga Melayu Ditangkap

Setidaknya 14 massa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak relokasi kampung melayu di Pulau Rempang diamankan Polresta Barelang, 11 September 2023.


Proyek Rempang Eco-City: Demontrasi Masyarakat Melayu Ricuh, Kantor BP Batam Rusak, Warga Ditangkap

20 hari lalu

Salah seorang massa diamankan saat melakukan unjuk rasa di depan kantor BP Batam, Senin, 11 September 2023. Foto Yogi Eka Sahputra
Proyek Rempang Eco-City: Demontrasi Masyarakat Melayu Ricuh, Kantor BP Batam Rusak, Warga Ditangkap

Ricuh di depan kantor BP Batam setidaknya merusak kaca-kaca kantor BP Batam dan pagar.


Lembaga Adat Melayu Sebut Warga Rempang Merupakan Suku Melayu Pertama di Batam

22 hari lalu

Suasana Jalan Trans Barelang di Pulau Rempang saat dilintasi aparat kepolisian, Jumat (8/9/2023). Foto Yogi Eka Sahputra.
Lembaga Adat Melayu Sebut Warga Rempang Merupakan Suku Melayu Pertama di Batam

Lembaga Adat Melayu menegaskan, masyarakat Rempang adalah suku pertama melayu yang ada di Batam.


Mengenal Pacu Jalur dari Kuansing yang Viral Sampai ke Negara Tetangga

31 hari lalu

Pacu Jalur. youtube.com
Mengenal Pacu Jalur dari Kuansing yang Viral Sampai ke Negara Tetangga

Di Tepian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, acara pacu jalur tradisional dengan anak-anak menari di haluan perahu populer.