Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelestarian Terumbu Karang di NTB, Komunitas Usulkan Penenggelaman Pesawat Bekas

image-gnews
Wisatawan melakukan olahraga snorkeling di kawasan wisata Pulau Gili Air, Nusa Tenggara Barat, 21 APril 2017. Kepulauan Gili Meno yang menawarkan keindahan bawah laut itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati para wisatawan. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan melakukan olahraga snorkeling di kawasan wisata Pulau Gili Air, Nusa Tenggara Barat, 21 APril 2017. Kepulauan Gili Meno yang menawarkan keindahan bawah laut itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati para wisatawan. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Kawasan wisata Gili Indah yang meliputi pulau-pulau kecil Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air merupakan destinasi unggulan di Nusa Tenggara Barat untuk menikmati terumbu karang. Gili Indah menjadi pilihan wisatawan mancanegara yang kebanyakan datang dari Bali langsung menggunakan kapal cepat.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, rata-rata setiap harinya ada 35 trip penyeberangan kapal cepat dari Bali ke Gili Indah. Jumlah penumpangnya mencapai 2.000-3.000 orang.

Mereka biasanya berlibur di sana sambil menikmati diving dan snorkling. Di kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra yang meliputi Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan, terdapat sekitar 58 spot objek wisata bawah air yang diminati wisatawan mancanegara.

Kordinator Satuan Kerja TWP Gili Matra Lalu Adrajatun mengatakan ada sejumlah spit yang menjadi favorit para wisatawan seperti shark point, turtle heaven point dan berbagai bentuk taman terumbu karang buatan. Misalnya patung eksotis pasangan pria dan wanita di spot Bounty Gili Meno, patung Garuda dan sebuah kapal laut dan 20 badan skuter yang sengaja ditenggelamkan untuk rumpun terumbu karang.

Ya, sebagai upaya untuk melestarikan terumbu karang, sejumlah pihak membuat taman terumbu karang buatan dengan menggunakan alat transportasi bekas. Pada 23 Februari 2016, para pelaku usaha di bawah naungan Gili Eco Trust di Gili Trawangan menenggelamkan sebuah badan kapal tug boat seharga Rp 400 juta.

Kapal dengan panjang 28 meter dan lebar 8 meter, itu ditenggelamkan di perairan barat laut Gili Trawangan. Kapal itu ditempatkan di kedalaman sekitar 25 meter dekat lokasi penyelaman Halik Point yang dikenal sebagai sarang kima, sejenis keong laut berukuran besar.

Pada 25 Maret 2017, dilakukan langkah serupa. Skuter-skuter yang merupakan sumbangan pengguna skuter ditenggelamkan untuk rumpon terumbu karang.

Peletakan badan skuter itu dilakukan oleh 18 penyelam di kedalaman 10 meter. ''Kegiatan pemulihan lingkungan ini didukung banyak pihak,'' kata Anggota klub skuter di Lombok, Green Army Independent Scooter, Acok Zani Baso yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan.

Acok Zani Baso ingin mengulang adanya donasi untuk menambah spot rumpon buatan yang berupa penenggelaman alat transportasi lainnya. ''Jika mungkin badan pesawat yang menganggur di Juanda disumbangkan ke sini,'' ujarnya, Sabtu, 5 Juni 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Haji Malik dari Gili Eco Trust menyebutkan penenggelaman kapal bisa berdampak sangat bagus untuk menghasilkan karang dan menjadi lokasi ikan.

Ada rencana di Gili Matra dan Gili Balu di Sumbawa direhabilitasi dan kelola terumbu Karang oleh Climate Change Trust Fund (ICCTF) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Mereka akan melaksanakan Coral Reef Rehabilitation Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) atau dikenal dengan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang yang fokus pada manajemen pengelolaan.

Sebagai daerah segitiga Amazon of The Sea, manajemen pengelolaan kawasan konservasi perairan (KKP) di NTB, terutama pelestarian terumbu karang membutuhkan peningkatan efektivitas pengelolaan. "NTB termasuk KKP Lesser Sunda. Pilot project-nya ada di Nusa Penida, Bali dan Gili Matra dan Gili Balu di NTB," kata Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas Sri Yanti di Hotel Katamaran, Malimbu, Jumat, 4 Juni 2021.

Sri Yanti mengakui telah banyak program serupa dari berbagai pihak untuk dukungan konservasi. Namun dukungan COREMAP-CTI Asian Development Bank untuk Gili Matra sebesar US$ 1,282 juta dan Gili Balu sebesar US$ 985.352 sampai Desember 2022 akan fokus dalam hal manajemen pengelolaan konservasi.

Proyek ini telah dimulai pada 4 Maret 2020 dan akan berakhir pada 31 Desember 2022. Targetnya untuk mencapai 80 persen Kategori Biru di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra dan mencapai 100 persen Kategori Hijau di Taman Pulau Kecil (TPK) Gili Balu.

Sekretaris Utama Bappenas Himawan Haryoga mengatakan beragam upaya konservasi perlu dilakukan apalagi mengingat Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas kedua terbesar di dunia. Indonesia memiliki 25 persen spesies dunia, 3.429 jenis ikan hidup di air laut dan 39 persen jenis ikan karang. Sebagian dari jenis ikan tersebut 120 jenis tercatat sebagai ikan endemik. Terumbu karang Indonesia juga meliputi 14 persen terumbu karang dunia.

Sebagai upaya perlindungan biodiversitas tersebut, diperlukan daerah perlindungan laut yang terkelola dengan baik guna menjamin keberlanjutannya. "Ini menjadikan Gili Matra dan Gili Balu sebagai salah satu percontohan konservasi terumbu karang," ujarnya.

Baca juga: Perairan Pulau Abang, Kaya Terumbu Karang dan Cocok bagi Penyelam Pemula

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

2 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Balai Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin, 21 Agustus 2023. Pemprov Kalimantan Utara mempromosikan sektor wisata unggulan yang salah satunya wisata hutan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bangga Berwisata Indonesia (BBWI). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

2 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

19 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.


KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

20 hari lalu

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.


KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

30 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

34 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

34 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

44 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.


Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.


5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

16 Februari 2024

Potongan video seekor harimau Sumatera kurus sedang makan rumput beredar di media sosial. Diduga, harimau tersebut merupakan salah satu koleksi dari Kebun Binatang Simalingkar Kota Medan atau Medan Zoo. Instagram
5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

KLHK mengungkap fakta bahwa Medan Zoo telah sejak 2012 diminta melakukan perbaikan pemenuhan standar pengelolaan konservasi.