Mencicip Kuliner Fresh from The Oven di Pasar Kebon Empring Yogyakarta

Suasana lapak kuliner di wisata Pasar Kebon Empring di Piyungan, Bantul, 25 Mei 2021 sore.
Suasana lapak kuliner di wisata Pasar Kebon Empring di Piyungan, Bantul, 25 Mei 2021 sore.

TEMPO.CO, Yogyakarta – Matahari sudah melipir ke barat ketika satu per satu penjual kuliner di lokasi wisata Pasar Kebon Empring meninggalkan lapak-lapaknya. Mereka tak membawa pulang barang-barang atau peralatan memasak, melainkan ditinggal di warung-warung dari bambu berdesain semi terbuka itu.

“Ada yang bertugas menjaga,” kata salah satu pengelola, Titik Ailuh saat ditemui Tempo, Selasa, 25 Mei 2021.

Tempat wisata berkonsep wisata kuliner itu menyediakan 32 lapak kuliner tradisional berbagai daerah. Total ada 120 menu yang disajikan.

Setiap lapak mempunyai satu kuliner unggulan yang berbeda satu sama lain. Nama-nama kuliner unggulan itu disematkan menjadi nama tiap lapak beserta nama penjualnya.

Misalnya, Jenang Candhil - Yu Wahyu, Siomay – Yu Sri, Es Kuwut – Yu Apri, Sego Wiwit – Yu Sar, Masakan Padang – Yu Ranti, Kopi Bumbung – Luv, Sate Kere – Yu Tari. Tulisan itu dipajang pada papan kayu dengan abjad kapital maupun aksara Jawa.

Menu lainnya juga tersedia seperti rujak kangkung, putu bumbung, wedang bajigur, wedang uwuh, sate jamur, es gosrok, rujak petis, bakso bakar, juga telur gulung. “Ada masakan Padang karena yang jual suaminya orang Padang,” kata Titik.

Pengunjung yang datang tinggal mampir ke warung-warung itu. Selain memesan, pengunjung harus menyampaikan di mana lokasi duduknya agar pesanan mudah diantar.

Soal harga, Titik menjamin ramah kantong. “Uang 100 ribu di luar cukup 2-3 porsi. Kalau di sini bisa untuk banyak orang dengan macam-macam menu,” ujarnya.

Yang unik, makanan dan minuman yang disajikan dalam kondisi fresh from the oven. Proses mengolah makanan dilakukan di sana. Begitu pun proses menyiapkan minuman.

Sekadar membuat teh hangat, penjual harus menjerang air terlebih dahulu. Pengelola melarang mereka menyiapkan air teh dan mencampurnya dengan gula di dalam termos besar sejak dari rumah dan menuangkan apabila ada yang memesan.

“Itu tidak fresh. Hanya bisa bertahan baik beberapa jam,” kata Titik.

Tak heran, setiap warung menyediakan kompor gas. Mereka akan merebus air dan memasak di sana. Termos hanya berisi air putih dingin untuk bahan membuat minuman. “Ya, memang agak lama penyajiannya. Tapi pengunjung puas,” kata Titik.

Para penjual adalah warga sekitar. Mereka adalah ibu-ibu yang semula tak punya pekerjaan.

Di sisi lain, Titik pun kerap melihat para penagih utang alias debt collector wara-wiri di dusunnya. Para ibu ini pun dilibatkan berjualan sekaligus menambah penghasilan keluarga. Sedangkan kontribusi mereka untuk merawat tempat wisata dengan menyisihkan Rp 5.000 dari penghasilannya per hari.

Total ada 14 orang warga yang berfokus mengelola Pasar Kebon Empring. Mereka saling bagi peran.

Setiap sepekan sekali mereka menggelar pertemuan di sana. Sementara malam hari digunakan para pengelola untuk bergotong-royong memperbaiki fasilitas dan sarana-prasarana yang rusak atau membuat yang baru.

“Jadi pukul 5 sore pulang. Nanti pukul 8 malam kembali lagi ke sini,” kata Titik. Perbaikan fasilitas dan sarana prasarana di Pasar Kebon Empring dilakukan malam hari agar tak mengganggu wisatawan yang berkunjung esok harinya.

Baca juga: Viral 'Nuthuk' Pecel Lele Rp 37 Ribu, Ini Harga Umumnya di Malioboro Yogyakarta








Yogyakarta Trending Kejahatan Jalanan, Dinas Pariwisata Soroti Penurunan Kunjungan Wisata

2 jam lalu

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar (kedua kiri) menunjukkan barang bukti dan tersangka kasus kekerasan jalanan saat konferensi pers di Polresta Yogyakarta, Jumat 10 Februari 2023. Tim Polresta Yogyakarta berhasil mengamankan enam tersangka dan sejumlah barang bukti seperti celurit, tongkat besi hingga sepeda motor yang digunakan pada tindak kekerasan jalanan di Titik Nol Km Yogyakarta pada Selasa 7 Februari dini hari. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Yogyakarta Trending Kejahatan Jalanan, Dinas Pariwisata Soroti Penurunan Kunjungan Wisata

Video kejahatan jalanan di Jetis, tak jauh dari Malioboro membuat kata kunci Yogya trending dan dikhawatirkan para pelaku wisata.


Bamsoet Tegaskan, Tidak Semua Turis Rusia di Bali 'Brengsek'

8 jam lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima Komunitas perwakilan Warga Rusia di Bali, Minggu (26/3/23).
Bamsoet Tegaskan, Tidak Semua Turis Rusia di Bali 'Brengsek'

Imigrasi Ngurah Rai Bali mencatat dari bulan Januari hingga Maret 2023 jumlah wisatawan Rusia yang datang ke Bali di angka 43.622.


Sambut Libur Lebaran, Ini Sederet Agenda Kalender Wisata Bulan April di Yogyakarta

1 hari lalu

Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Sambut Libur Lebaran, Ini Sederet Agenda Kalender Wisata Bulan April di Yogyakarta

Selain agenda dengan jadwal yang sudah pasti, ada sejumlah agenda di Yogyakarta dengan tanggal pelaksanaan masih tentatif.


Tiga Kawasan Wisata Yogyakarta ini Diprediksi Alami Hujan Petir Sampai Senin

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Tiga Kawasan Wisata Yogyakarta ini Diprediksi Alami Hujan Petir Sampai Senin

Warga dan wisatawan di Yogyakarta diminta tetap menjaga jarak aman saat berwisata ke lereng Gunung Merapi.


Waspada, Awal Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Kekerasan Jalanan Remaja

1 hari lalu

Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Waspada, Awal Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Kekerasan Jalanan Remaja

Setidaknya ada tiga kasus kekerasan jalanan yang terjadi baik di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul pada awal Ramadan ini.


Jaga Wisata Stabil Selama Ramadan, Polda Yogyakarta Siapkan Langkah Cegah Kejahatan Jalanan

4 hari lalu

Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Jaga Wisata Stabil Selama Ramadan, Polda Yogyakarta Siapkan Langkah Cegah Kejahatan Jalanan

Kepolisian lima kabupaten/kota se-DI Yogyakarta bakal lebih intens menggelar patroli selama Ramadan, baik skala besar ataupun menengah.


Dorong Kebangkitan Pariwisata Sektor Perbatasan, Sandiaga Uno Bakal Lakukan Ini

5 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai ditemui dalam konferensi pers mingguan The Weekly Brief with Sandi Uno di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin, 20 Maret 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra
Dorong Kebangkitan Pariwisata Sektor Perbatasan, Sandiaga Uno Bakal Lakukan Ini

Menparekraf Sandiaga Uno bakal mengambil sejumlah langkah untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah perbatasan. Salah satunya di wilayah Jayapura, Papua.


Alasan Perlunya Patuhi Radius Aman Gunung Merapi: Ada Potensi Bahaya Baru di Sisi Barat Laut

5 hari lalu

Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Perlunya Patuhi Radius Aman Gunung Merapi: Ada Potensi Bahaya Baru di Sisi Barat Laut

Potensi bahaya baru dari sisi barat laut ini terdeteksi pasca Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas 11-12 Maret 2023.


Sederet Agenda di Destinasi Lereng Gunung Merapi Sambut Ramadan dan Lebaran 2023

6 hari lalu

Gunung Merapi masih meluncurkan awan panas pada Rabu 15 Maret 2023 pada pukul 10.36 dan 17. 14 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Sederet Agenda di Destinasi Lereng Gunung Merapi Sambut Ramadan dan Lebaran 2023

Objek wisata di luar radius potensi bahaya erupsi Gunung Merapi masih aman dikunjungi.


Sandiaga Sebut MATTA Fair di Kuala Lumpur Raih Potensi Transaksi Rp 53 Miliar

6 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dok. Kemenparekraf
Sandiaga Sebut MATTA Fair di Kuala Lumpur Raih Potensi Transaksi Rp 53 Miliar

Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan keikutsertaan Indonesia dalam MATTA di Kuala Lumpur, Malaysia meraih potensi transaksi Rp 53 miliar.