TEMPO.CO, Jakarta - Gagasan untuk berhubungan dengan orang dan tempat secara online bukanlah hal baru, tetapi pengalaman atau tur virtual telah mendapatkan tingkat popularitas yang lebih tinggi sejak pandemi memaksa hampir semua orang di seluruh dunia untuk tinggal di rumah.
Perusahaan yang sudah dikenal seperti Amazon dan Airbnb mulai menawarkan tur online, kelas dan pengalaman perjalanan digital lainnya, tetapi nama-nama baru juga bermunculan dari kesulitan selama setahun terakhir. Beeyonder adalah salah satunya.
Diluncurkan pada Desember 2020, Beeyonder menawarkan orang-orang untuk ikut petualangan virtual di seluruh dunia, menjelajahi hampir 50 negara, ditambah Antartika. Dan meskipun perusahaan itu didirikan di tengah-tengah pandemi, inspirasi dan tujuannya berasal dari pengalaman pendirinya sebagai orang yang diamputasi bilateral.
"Meskipun menjadi seorang yang diamputasi bilateral tidak menghalangi saya untuk bepergian, saya memiliki masalah sendi yang membuat saya merasa sakit jika berjalan jauh," kata pendiri Beeyonder, Brittany Palmer kepada Travel + Leisure. "Saya pikir betapa indahnya bisa melihat hal-hal yang mungkin tidak pernah saya lihat secara langsung melalui pengalaman virtual."
Dia juga memikirkan suaminya yang menderita aneurisma otak pecah pada 2013 dan menghabiskan berminggu-minggu di rumah sakit dan beberapa bulan di rumah dalam pemulihan. "Berdasarkan pengalaman itu, saya mulai mencari tahu berapa banyak orang di AS yang memiliki disabilitas dan kondisi lain yang mencegah atau menghambat perjalanan dan menemukan bahwa ada lebih dari 40 juta orang dalam kategori itu. Mobilitas terbatas, rumah sakit atau di rumah, mereka yang memiliki penyakit degeneratif, agorafobia, takut terbang atau mereka yang dibebaskan bersyarat,” kata Palmer. "Saya ingin memberikan akses yang setara untuk bepergian."
Dengan itu, Beeyonder lahir. Sekarang, siapa pun dapat mendaftar ke 350 pengalaman virtual yang mencakup tur glow in the dark di hutan Australia untuk melihat satwa liar, jamur dan dedaunan yang bercahaya; menyelami dunia Viking di Norwegia; dan minum teh di Jepang.
Beeyonder menawarkan opsi pribadi dan grup, masing-masing dipimpin oleh pemandu yang berkualifikasi. Pengalamannya juga interaktif sehingga para tamu dapat berbicara dengan pemandu mereka dan mengajukan pertanyaan.
Menurut Palmer, tanggapan dari pelanggan atau wisatawan yang mengikuti tur virtual sangat positif. "Kami memiliki keluarga dari seluruh negeri, pusat rehabilitasi untuk orang dewasa yang menderita cedera otak, organisasi nirlaba yang menangani orang dewasa dan anak-anak dengan gangguan perkembangan, dan banyak lagi, semuanya memiliki pengalaman yang luar biasa," kata dia.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Tur Virtual ke Kyoto, Belajar tentang Industri Kimono Jepang