Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Melihat Blue Fire Kawah Ijen? Ini Persiapan yang Perlu Dilakukan

Reporter

image-gnews
Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata unggulan Banyuwangi, Jawa Timur.
Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata unggulan Banyuwangi, Jawa Timur.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika ingin mengunjungi atau menikmati sesuatu yang tidak biasa saat liburan, mungkin blue fire Kawah Ijen bisa menjadi salah satu rekomendasinya.

Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut, lebih tepatnya di puncak Gunung Ijen. Kawah Ijen ini terbentuk alami akibat letusan fenomena api biru atau blue fire, bisa ditemukan di kawah Gunung Ijen yang berada di puncak gunung bersifat asam itu. Kedalamannya  dan keluasan kawah masing-masing mencapai 200 meter dan 5.466 hektar.

Untuk mencapai kawasan Kawah Ijen ini ada dua jalur yang bisa dilalui. Pertama melalui Banyuwangi. Namun rute melalui Banyuwangi lebih sulit dilalui karena kondisi jalan yang buruk dan biasa digunakan oleh para pendaki untuk rute pendakian Gunung Ijen.

Begini rute yang dilalui dari Banyuwangi, lalu menuju Kecamatan Licin. Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Jambu lalu ke Patulding. Lalu dari Patulding ini tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen. Menuju Kawah Ijen dari Banyuwangi ini kira-kira akan menempuh total jarak yang mencapai 38 kilometer.

Rute kedua yaitu melalui Kota Bondowoso. Berangkat dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, dan dilanjutkan ke Sempol dan akhirnya ke Patulding. Dari Patulding tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen. Jalur dari Bondowoso ini lebih baik dari Banyuwangi karena kondisi jalan yang bagus dan relatif mulus. Jarak tempuh jalur Bondowoso ini mencapai 70 kilometer dengan pemandangan pohon kopi dan hutan pinus yang indah.

Untuk mengejar api biru Kawah Ijen ini banyak wisatawan yang mendaki gunung tersebut di malam hari. Karena memang waktu terbaik untuk menyaksikan atraksi api berwarna biru di puncak Gunung Ijen adalah pada dini hari menjelang fajar, yakni antara pukul 02.00 WIB--03.00 WIB. Pendakian di malam hari juga dilakukan agar tidak ketinggalan api biru tersebut, mengingat jarak pendakian dari Pos Paltuding ke puncak Ijen sekitar 3,8 kilometer dengan waktu tempuh berjalan kaki sekitar 2,5-3 jam.

Dalam pendakian tersebut, mengingat suhu di kawasan kawah ini mencapai suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius. Dan tingkat keasaman kawan yang sangat tinggi serta jalur trekking kira-kira 45 derajat yang bisa menguras tenaga ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, mulai dari kondisi fisik hingga tips perlengkapan.

Karena nantinya akan mendaki gunung, maka fisik adalah hal yang utama. Pemanasan sebelum melakukan pendakian sangat disarankan agar tidak terlalu kelelahan dan cedera di perjalanan. Mengingat medannya yang cukup berat bagi yang belum pernah mendaki gunung, disarankan bagi yang memiliki kondisi fisik tidak fit untuk tidak melakukan pendakian.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah perlengkapan pendakian. Seperti layaknya jalur pegunungan yang dingin, pakaian hangat seperti jaket tebal, sarung tangan, kaos kaki, dan penutup kepala sangat disarankan. Agar bisa menekan rasa dingin pada tubuh dan terhindar dari kedinginan atau pun hipotermia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu mengingat trek yang ditempuh terdiri dari tanah berpasir dan bebatuan, persiapkan alas kaki yang sesuai dengan kontur pegunungan agar nyaman saat berjalan dan meminimalisir terjatuh dan terpeleset yang bisa menimbulkan cedera.

Karena pendakian di malam hari, jangan lupa untuk membawa senter. Jika tidak membawa dari rumah, bisa menyewa dengan membayar Rp 50.000 kepada pedagang di area Pos Paltuding yang menyediakan jasa sewa senter dengan baterai. Bukan hanya senter, pemakaian masker saat pendakian juga sangat disarankan mengingat bau belerang yang bahaya bagi pernapasan. Jika tidak ada masker, maka bisa juga menyewa dengan harga Rp 25.000.

Selain kondisi fisik dan beberapa saran perlengkapan, dalam pendakian ini juga jangan lupa untuk membawa makanan penambah tenaga di perjalanan. Karena mendaki gunung tidak mudah dan melelahkan, asupan energi sangat diperlukan guna menambah tenaga di jalan.

Jka sebelumnya, belum pernah melakukan pendakian malam hari atau pun belum pernah mendaki Gunung Ijen untuk melihat Kawah Ijen ini sebaiknya menyewa jasa guide lokal agar tidak tersesat di jalur pendakian. Agar tenang dan aman di perjalanan, mengingat suasana malam yang gelap dan dala kondisi kelelahan bisa membuat diri kehilangan fokus dan tersesat. Jasa guide lokal bisa diandalkan.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca: Trik Menikmati Kawah Ijen Tanpa Kabut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

20 jam lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

Beberapa wisatawan menceritakan pengalamannya ditolak saat memasuki restoran di kapal pesiar.


Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

1 hari lalu

Ayam goreng Korea. Pixabay.com/Janyoung
Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

Selain Ayam Goreng Korea, wisatawan juga tertarik dengan jajangmyeon, kepiting kecap asin


TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

3 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

Kawah Ijen ditutup total bagi pengunjung karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sejak pertengahan Juli lalu.


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

4 hari lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

5 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

5 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

5 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

Istana Gyeongbokgung akan kembali dibuka malam hari mulai 9 September hingga 27 Oktober 2024


Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

6 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

Menurut studi terbaru ada tiga hal yang menjadi prioritas utama bagi wisatawan saat memilih maskapai penerbangan