Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahan Baru Siap, PKL Malioboro Segera Direlokasi ke Sentra Khusus UMKM

image-gnews
Pemerintah DIY mempersiapkan sentra khusus UMKM bagi PKL Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pemerintah DIY mempersiapkan sentra khusus UMKM bagi PKL Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang selama ini gemar jalan-jalan sembari cuci mata dan berbelanja cinderamata dari para pedagang kaki lima atau PKL di sepanjang jalur pedestrian Malioboro Yogyakarta dalam waktu dekat akan menemui suasana baru. Sebab, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini akan memulai penataan PKL di kawasan itu.

Para pedagang itu rencananya mulai direlokasi ke lahan khusus yang sudah dipersiapkan Pemda DI Yogyakarta. Lahan itu ada di seberang Pasar Beringharjo atau bekas lahan Bioskop Indra yang sudah disulap menjadi sentra UMKM cukup megah.

“Saat ini prosesnya dari Dinas UMKM (usaha mikro kecil menengah) dan pemerintah kota Yogya sudah mulai mendata, kelompok pedagang mana yang kiranya bisa masuk ke sentra itu,” kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, Selasa, 18 Mei 2021.

Lahan baru sentra PKL Malioboro yang mulai dibangun pada 2018 itu sudah selesai dengan kondisi bangunan cukup megah. Bangunannya terdiri dari tiga lantai yang di dalamnya memiliki lima zona.

Lantai pertama (basement) berupa lahan seluas 1.112 meter persegi yang difungsikan sebagai lahan khusus bagi para PKL untuk menyimpan gerobak atau rombong. Basement ini bisa menyimpan 37 gerobak dan 32 sepeda motor.

Lalu ada lantai dasar yang diperuntukkan khusus bagi penjual makanan kering dengan luas 1.205 meter persegi. Lantai ini bisa menampung 122 PKL. Di lantai ini juga diperuntukkan bagi pusat suvenir yang berkapasitas 120 PKL dengan luas 1.007 meter persegi.

Naik ke lantai dua atau paling atas menjadi pusat para pedagang pakaian dengan kapasitas tampung 117 PKL. Pemerintah DIY juga menyiapkan Taman Kuliner tak jauh dari bangunan utama untuk menampung sekitar 79 PKL itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya sempat muncul gugatan atas keberadaan lahan bekas Bioskop Indra itu kepada Pemerintah DIY. Namun proses hukum itu akhirnya dimenangkan Pemda DIY saat tahap proses Peninjauan Kembali (PK) sehingga lahan dan bangunan untuk sentra UMKM di Malioboro itu pun kini resmi dimiliki Pemda DIY.

Aji menuturkan lahan khusus bekas Bioskop Indra itu memang dibeli pemerintah DIY untuk menjadi pusat UMKM, terutama para PKL di kawasan Malioboro. Dari sentra baru UMKM itu, akan dipilah dulu para pedagang dan jenis dagangannya.

“Jadi relokasi PKL Malioboro itu akan dilakukan secara bertahap,” kata Aji.

Sosialisasi kepada PKL Malioboro soal relokasi itu sebenarnya telah dilakukan Pemda DIY pada 2018. Awalnya Pemda DIY saat itu memprioritaskan pemindahan PKL yang berada di depan Kompleks Kepatihan dan DPRD DIY. Namun rencana itu tak kunjung terealisasi karena masih merampungkan tahap sosialisasi.  

Kurun empat tahun terakhir penataan di kawasan Malioboro memang cukup gencar demi memperindah ikon utama wisata Yogya itu.Dimulai dari merelokasi parkir sepeda motor dari semula di trotoar menjadi terpusat di lahan khusus Abu Bakar Ali, lalu membuat jalur pedestrian di sisi timur dan barat jalan, kemudian kebijakan bebas kendaraan bermotor saat waktu tertentu, dan kali ini menata para PKL.

Baca juga: Kunjungan Harian Malioboro Yogyakarta Saat Libur Lebaran Tak Sampai 1.000 Orang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

10 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

20 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

2 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.