Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Syawal, tapi Ada Pembagian Rengginang

image-gnews
Ilustrasi Grebeg Syawal. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi Grebeg Syawal. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta memastikan pada hari raya Idul Fitri 1442 H tahun ini, sejumlah tradisi adat istiadat masih m ditiadakan karena pandemi Covid-19. Salah satunya adalah tradisi Grebeg atau Garebeg Syawal, yang biasanya digelar Keraton Yogya di kawasan Alun-Alun Utara hingga Masjid Gedhe Kauman.

"Guna mendukung anjuran pemerintah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di DIY, rangkaian peringatan Idul Fitri 1442 H yakni Hajad Dalem Garebeg Syawal yang sejatinya digelar Kamis (13 Mei) serta Hajad Dalem Ngabekten akan ditiadakan," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura (KHP) Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono, Selasa, 11 Mei 2021.

Sebelum pandemi, menjelang siang usai pelaksanaan shalat Ied, ribuan warga dan wisatawan biasanya berkumpul di area depan Keraton Yogya untuk menyaksikan iring-iringan tujuh gunungan yang akan dikirim Keraton Yogya ke berbagai tempat. Gunungan simbol sedekah raja berupa hasil bumi itu kemudian diperebutkan masyarakat karena dipercaya membawa berkah.

Condrokirono mengatakan meski Grebeg Syawal tahun ini ditiadakan seperti tahun lalu, keraton akan tetap melakukan penyesuaian prosesi, yaitu dalam bentuk pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton saat momen itu. “Rengginang ini juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Garebeg pada umumnya, yakni Puro Pakualaman dan Kepatihan,” kata dia.

Putri kedua Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X itu mengatakan walaupun arak-arakan gunungan dan prajurit pada Garebeg Syawal tidak diselenggarakan, makna Garebeg itu sendiri tidak hilang. “Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Garebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi, yang dibagikan untuk rakyatnya,” kata Condrokirono.

Hal itu sebagai bentuk konsistensi keraton dalam melestarikan budaya dalam berbagai situasi.

Di samping itu, kegiatan wisata keraton selama Idul Fitri 2021 akan ditutup, namun selama dua hari saja yakni Kamis- Jumat, 13-14 Mei 2021. "Segala kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta juga masih diliburkan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan," kata Condrokirono.

Pada masa pandemi ini, ujar Condrokirono, Keraton Yogyakarta tidak diam. Justru semakin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keraton melalui KHP Nitya Budaya juga tengah menggelar pameran temporer bertemakan Bojakrama, yaitu Jamuan Kenegaraan keraton Yogyakarta secara daring dan luring. Pameran telah digelar sejak 2 April dan akan berakhir pada 30 Juni 2021.

Sebagai salah satu rangkaian pameran, akan digelar Workshop Jamuan Minum Teh Ala Keraton Yogyakarta memperingati Hari Teh Dunia tanggal 21 Mei 2021. Pada agenda ini juga akan digelar pentas musik persembahan Abdi Dalem Musikan KHP Kridhomardowo, sebagaimana jamuan kenegaraan keraton zaman dahulu yang diiringi irama Korps Musikan.

Selama pandemi, produksi konten budaya terus menerus dilakukan dan disiarkan secara daring. Beberapa diantaranya adalah Pentas Musikan 6 Jam di Jogja memperingati Serangan Umum 1 Maret, Webinar Peringatan Hari Kartini: Relevansi Emansipasi Kartini Hingga Saat Ini, Uyon-uyon Hadiluhung, dan Pentas Wayang Wong Lakon Pandawa Mahabhiseka.

"Semuanya disiarkan secara daring dan dapat disaksikan melalui kanal Youtube Kraton Jogja," ujar Condrokirono.

Selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton Yogyakarta, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan dan sajian budaya yang dapat dinikmati masyarakat sembari tetap berada di rumah. 

Baca juga: Wisata ke Yogyakarta, Arsitektur Bangunan di 4 Kawasan Ini Tak Bakal Berubah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

1 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

4 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.


Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

4 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

6 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

6 hari lalu

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri.
Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

7 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

7 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) didampingi Ketua PBNU Amin Said Husni (kiri)memberikan keterangan pers peluncuran Mars Satu Abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. PBNU secara resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan lirik diciptakan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan aransemen musik oleh Tohpati. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.


Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?