TEMPO.CO, Jakarta - Selama bulan Ramadan, masyarakat Rangkasbitung menuju destinasi wisaata Rancalita selepas salat Asar. Mulai sekitar pukul 16.00 WIB, tempat itu sudah ramai pengunjung yang menanti waktu buka puasa atau ngabuburit.
Sekadar duduk-duduk ngadem sambil ngobrol atau memancing. Pengunjung yang datang ke Rancalitaa sebagian besar berasal dari Pandeglang, Serang, dan Tangerang. Warga Rangkasbitung, Maman, 40 tahun, mengatakan datang bersama keluarga ke Rancalita. "Enak, di sini rindang dan teduh," katanya pada Minggu, 2 Mei 2021.
Setiap Ramadan, Maman mengajak keluarganya ngabuburit di sana karena dekat dengan rumah di jantung kota. Sama seperti Maman, Suhari, 50 tahun, warga Sajira, Kabupaten Lebak mengajak istri, dua anak, dan cucunya ke destinasi wisata Rancalinta Rangkasbitung sambil menanti waktu buka puasa.
"Ngabuburit sekaligus memesan hidangan buka puasa di sini," kata Suhari. "Kami paling suka ikan bakar."
Berbeda lagi dengan Mulyadi, 40 tahun. Warga Rangkasbitung ini lebih suka menunggu waktu buka puasa di Rancalita sambil memancing ikan nila. "Tidak terasa lapar dan haus, tiba-tiba sudah masuk waktu buka pusa," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Banten, Imam R menyatakan, masyarakat bebas datang ke destinasi wisata Rancalinta Rangkasbitung. "Yang penting disiplin protokol kesehatan dan menjag kebersihan. Jangan membuang sampah sembarangan," katanya.
Baca juga:
Kerap Timbulkan Kerumunan, Alun-alun Rangkasbitung Ditutup Sementara