TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pemerintah melarang mudik lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini semata demi mencegah penyebaran Covid-19. "Istilahnya, tiada mudik bagimu,' kata Ganjar dalam webinar Stop Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19 pada Rabu, 28 April 2021.
Ganjar Pranowo mengingatkan bagaimana kini India kewalahan mengatasi lonjakan kasus Covid-19 karena pemerintah melonggarkan pembatasan ruang gerak masyarakat dalam peringatan keagamaan beberapa waktu lalu. Sejak itu, kasus Covid-19 di India bertambah signifikan hingga menelan korban jiwa. Fasilitas kesehatan kewalahan melayani pasien.
Sementara kurva kasus Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mulai turun. Ganjar menganalogikan kondisi tersebut seolah hampir mendekati garis finish. "Karenanya kita jangan lengah dan tidak disiplin. Jangan sampai menyesal," ucap dia.
Kepala Bagian Operasional Korpa Lalu Lintas Kepolisian RI, Komisaris Besar Rudi Antariksawan mengatakan, petugas telah mengantisipasi masyarakat yang nekat mudik dengan menerapkan penyekatan di perbatasan. "Petugas akan mencegat pemudik di jalan tol, jalan arteri, jalan alternatif, sampai jalan tikus," ucapnya.
Pencegatan tersebut, menurut Rudi, berlangsung selama 24 jam dan berlaku untuk semua kendaraan. Baik kendaraan roda empat, sepeda motor, terlebih bus antar-kota. "Semua akan kami minta putaar balik, kembali ke daerah asal," katanya. "Kami belajar dari hari raya tahun lalu, saat pemudik lolos di pos pencegatan pertama, maka tidak akan lolos di pos pencegatan selanjutnya."
Polisi menginstruksikan sopir bus antarkota yang kedapatan membawa penumpang untuk putar balik di exit tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 Mei 2020. Petugas masih menemui kendaraan pribadi dan bus yang melanggar larangan mudik di tengah penyebaran virus Corona. TEMPO/Prima Mulia
Ketua Bidang Data dan IT Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah menambahkan, ada korelasi kuat antara mobilitas penduduk dan libur panjang, termasuk mudik, dengan peningkatan kasus aktif Covid-19. Libur panjang, kata dia, mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Selama sepuluh sampai 14 hari seusai libur panjang selesai, menurut Dewi, kasus Covid-19 cenderung bertambah. Kondisi ini pernah terjadi pada libur Idul Fitri periode 22 - 25 Mei 2020 yang berdampak kenaikan kasus pada 6 - 28 Juni 2020 dengan kenaikan rata-rata jumlah kasus harian setelah Idul Fitri 2020 sebanyak 68 - 93 persen.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo kembali mengingatkan kalau saat ini masih pandemi, wabah virus corona masih ada. Jika pemerintah tidak melarang atau melonggarkan mudik, Ganjar melanjutkan, ada jutaan orang yang pulang ke kampung halaman dan membuka peluang penyebaran Covid-19.
Baca juga:
Cerita Atikoh Tentang Ganjar Pranowo yang Pernah Jadi Single Parent