TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merespons soal wacana objek wisata perlu ditutup atau dibuka selama masa pengetatan menjelang libur lebaran.
“Pemerintah saat ini mengambil kebijakan untuk meniadakan mudik sebagai bagian dari langkah tegas mengantisipasi potensi melonjaknya penularan Covid-19,” kata Sandiaga saat meninjau vaksinasi massal bagi para pelaku pariwisata di Yogyakarta, Senin, 26 April 2021.
Sandiaga menuturkan dalam bingkai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, sudah ada panduan soal kebijakan pelarangan mudik itu, termasuk kegiatan wisata. Dalam PPKM skala mikro dijelaskan ada beberapa kegiatan masyarakat yang diperbolehkan dan diserahkan kepada pemerintah daerah.
“Kami memberi panduan, jika destinasi wisata itu dibuka maka harus diikuti protokol kesehatan CHSE, yakni cleanliness, health, safety, and environment sustainability,” kata Sandiaga.
Sehingga, kata Sandiaga, seluruh desintasi wisata yang dibuka harus mengikuti protokol kesehatan ketat dan disiplin. “Dibuka atau tidaknya destinasi itu wewenang pemerintah daerah sesuai dengan situasi kasus Covid yang ada di daerah masing-masing,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan pemerintah hanya tak ingin mengulang fenomena lonjakan kasus akibat aktivitas mudik seperti tahun lalu. Saat itu, walaupun ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penyekatan dan larangan mudik, tapi lonjakan kenaikan kasus sampai 94 persen.
“Kami tidak ingin (lonjakan kasus) seperti itu terulang oleh sebab itu mudik tahun ini dilarang namun kami akan monitor lebih ketat kegiatan yang ada dalam PPKM,” kata Sandiaga.
Dalam vaksinasi massal pelaku wisata di Yogyakarta itu, Sandiaga bersyukur ada gerak cepat hasil kolaborasi swasta, pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga vaksinasi bisa menyasar 1.500 pelaku wisata di DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan dari data terakhir, pelaku wisata atau pengelola objek wisata di DIY yang perlu divaksinasi ada 31 ribu orang. Namun hingga saat ini belum ada 30 persen yang telah mendapat vaksinasi. “Percepatan-percepatan vaksinasi pelaku wisata seperti ini yang menjadi harapan kami sehingga semua pelaku wisata bisa mendapat vaksinasi segera,” kata dia.
Baca juga: Malang Tetap Buka Objek Wisata Saat Libur Lebaran, Pengunjung Diprediksi Naik