Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolaborasi Masyarakat, Badan Amal dan Hotel Kembangkan Desa Wisata Lombok Tengah

image-gnews
Wisatawan berlari di Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa 2 Maret 2021. Pantai Selong Belanak memiliki potensi panorama yang tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya di wilayah Lombok dan cocok dikembangkan sebagai daerah wisata seperti selancar, selam permukaan (snorkeling), kano serta aktivitas kebaharian lainnya. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Wisatawan berlari di Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa 2 Maret 2021. Pantai Selong Belanak memiliki potensi panorama yang tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya di wilayah Lombok dan cocok dikembangkan sebagai daerah wisata seperti selancar, selam permukaan (snorkeling), kano serta aktivitas kebaharian lainnya. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Demi membangun desa wisata dan memasarkan produksi kerajinan lokal di Kabupaten Lombok Tengah, Dewan Pimpinan Cabang Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Lombok Tengah meneken kesepakatan kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Kebon Sepatu (YKS) dan Mandalika Hotel Association (MHA).

Berlangsung di JM Hotel Kuta Lombok, MoU dilakukan Masata Lombok Tengah dengan Yayasan Kebon Sepatu untuk pengembangan desa wisata berbasis pertanian, bahari dan produk UMKM serta pembinaan SDM pariwisata desa. Sedangkan dengan Mandalika Hotel Association untuk pemasaran produk UMKM desa wisata pada hotel-hotel yang tergabung di MHA.

Ketua Masata Lombok Tengah Lalu Sandika Irwan mengatakan kerja sama ini menjadi salah satu ikhtiar untuk mengajak pemangku kepentingan lain bekerja sama membangun desa wisata, terutama infrastruktur utama seperti penguatan SDM, pengejawantahan Sapta Pesona, pengembangan dan inovasi produk UMKM serta pemasaran daya tarik wisata yang ada di desa. 'Semoga bisa membawa berkah dan dampak positif bagi desa wisata binaan MASATA yang ada di Lombok Tengah ini,'' kata dia, Kamis, 22 April 2021.

Kerjasama Masata dengan YKS dan MHA itu juga disebut Irwan sebagai interpretasi dari spirit kolaborasi dan kolaboraksi yang selalu digaungkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yaitu Geber (Gerakan Bersama).

Sebagai informasi, Yayasan Kebon Sepatu adakah badan amal yang dibentuk oleh Lambertus Draijer dan Akke de Jong asal Belanda. Badan itu berdiri pada 2006 di Belanda dan pada 2007 resmi berkantor di Jakarta. Yayasan ini memiliki visi menjembatani masyarakat dari ketergantungan dan keterbatasan untuk tumbuh mandiri dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, sosial, budaya, akademik dan ekonomi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akke de Jong menyampaikan kerjasama YKS dan Masata nantinya akan fokus pada penguatan SDM, pengembangan produk UMKM dan mendorong pengembangan kawasan wisata berbasis ekoturisme. "Kerjasama ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan, keamanan dan kenyamanan di destinasi wisata, inovasi produk UMKM dan dukungan untuk penguatan SDM seperti kemampuan bahasa Inggris pelaku wisata yang ada di desa", ujarnya.

Sementara itu, Mandalika Hotel Association adalah asosiasi profesi kumpulan para general manager hotel yang ada di Lombok Tengah dan menaungi sekitar 50 hotel yang mayoritas berada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Ketua MHA Samsul Bahri mengatakan perkumpulannya bertekad untuk mendukung pemasaran produk UMKM desa wisata sehingga bisa membawa dampak ekonomi yang lebih baik. Diantaranya dengan mengakomodir produk-produk UMKM yang ada di desa wisata untuk mempromosikannya secara offline seperti melalui penitipan katalog produk di hotel yang tergabung di MHA bahkan kebutuhan furnitur hotel. ''Kami akan  pesan pada teman-teman pelaku UMKM desa wisata binaan Masata," ujar Samsul yang juga General Manager JM Hotel Kuta Mandalika.

Baca juga: 3 Desa Wisata di Pamekasan Madura, Ada yang Bikin Kafe di Tengah Sawah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

1 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

3 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

4 hari lalu

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

5 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

6 hari lalu

BCA. Tempo/Tony Hartawan
Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

8 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

9 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

9 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.