Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjajal Shawarma, Kebab Asli Timur Tengah di Utara Kampus UGM

image-gnews
Seorang koki tengah memotong daging sapi untuk bahan shawerma di gerai Tarbush Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Seorang koki tengah memotong daging sapi untuk bahan shawerma di gerai Tarbush Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kudapan kebab atau shawarma mungkin sudah tak asing lagi bagi pecinta kuliner di Indonesia. Tapi bagaimana jika hidangan berbahan daging sapi panggang yang dicampur sayuran segar, mayones serta dibalut kulit tortila itu diracik dan disajikan dengan bahan-bahan dan koki asli Timur Tengah?

Kebab dengan cita rasa asli Timur Tengah itu bisa ditemui wisatawan yang menyambangi atau saat berbuka puasa Ramadan di Yogyakarta. Tepatnya di gerai bernama Tarbush di Jalan Kaliurang Km 5,5 atau sekitar 1,5 kilometer di utara Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Salah satu yang membedakan dengan kebab, shawerma ini tidak menggunakan daging dari seluruh bagian sapi, melainkan hanya dari bagian pahanya saja," ujar Noor Al Shwike, salah satu pendiri gerai Tarbush yang menjual kudapan shawerma di Yogyakarta, Senin sore, 12 April 2021.

Pria asal Yordania itu mengatakan shawarma yang ia sajikan hanya menggunakan daging dari bagian paha sapi untuk menjaga rasa segar atau sensasi juicy ketika disantap. Bagian paha sapi itu juga dinilai paling ideal saat dipanggang secara berputar dengan mesin khusus untuk mendapatkan tingkat kematangan yang diinginkan.

Sebelum dipanggang, 15 jam sebelumnya daging sudah diolah terlebih dahulu dengan 33 macam bumbu khusus khas Timur Tengah lalu didiamkan atau diungkep.

Sebagian bumbu yang digunakan harus didatangkan dari Timur Tengah karena tak tersedia atau sulit ditemukan di Indonesia. Misalnya mastika (ekskresi damar), karawiah (jintan Persia), mahleb (rempah aromatik dari biji ceri), sahlab (tepung dari umbi anggrek) dan sejumlah bahan lain untuk menjaga citarasa asli shawerma.

Setelah dipanggang kurang lebih 30 menit, daging yang permukaannya telah matang itu dirontokkan dengan cara disayat tipis-tipis dengan pisau. Selembar roti tortila kemudian dijadikan alas untuk membungkus potongan daging panggang itu bersama tomat segar, mayones dan sayuran lainnya untuk selanjutnya dipanggang kembali hingga permukaan roti kecoklatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rekan Noor yang juga pendiri gerai Tarbush, Ahmad Ali mengatakan kuliner shawarma yang disajikan dengan rasa otentik biasa ditemui turis saat plesir ke negara-negara Timur Tengah. "Yang meracik bumbu, memasak, dan menyajikan shawarma ini kami sendiri dibantu satu koki dari Suriah untuk menjaga orisinalitas rasanya," ujarnya.

Tak kalah asyiknya, harga shawarma ini pun cukup ramah di kantong. Hanya Rp 29 ribu untuk isi daging sapi dan Rp 25 ribu untuk isi daging ayam yang juga dipanggang dengan bumbu serupa.

"Gerai kami di Yogya ini pertama di Indonesia, setelah dari Yogya mungkin kami akan buka di Surabaya dan Bandung," ujar Ahmad Ali.

Tak hanya kudapan shawarma. Di gerai Tarbush ini ada pula ayam panggang yang dimasak dengan rempah Arab dengan harga terbilang sangat murah. Untuk satu ayam potong utuh tanpa kepala hanya dibanderol Rp 39 ribu. Bagi pecinta kuliner yang ingin sajian nasi, ada dua jenis nasi di sini, yakni nasi mandi dan nasi putih yang dikemas dalam beragam paket daging sapi atau ayam panggang dengan harga mulai Rp 20-75 ribu per paket.

Baca juga: Mangkokku Punya Menu Baru, Hidangan Kolaborasi Chef Arnold, Juna dan Renatta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

1 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

2 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

3 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

5 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

7 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

15 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

17 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

20 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

21 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

24 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri