TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 22 mumi berjalan melalui Kairo pada akhir pekan lalu untuk merayakan tempat peristirahatan baru mereka di Museum Nasional Peradaban Mesir.
The Pharoahs Golden Parade, sebuah parade yang lengkap dengan artis, pertunjukan cahaya dan marching band bergerak dari Museum Mesir di Tahrir Square ke lokasi museum baru, sekitar tiga mil ke arah tenggara. Sisa-sisa mumi dari 22 firaun, 18 raja dan empat ratu itu diangkut dengan truk yang didekorasi agar terlihat seperti perahu kuno yang pernah membawa jasad firaun ke kuburan mereka. Mumi telah dikemas di dalam tabung nitrogen untuk melindunginya selama pengangkutan.
"Dengan melakukannya seperti ini (parade), dengan kemegahan dan keadaan yang luar biasa, mumi mendapatkan haknya," kata Salima Ikram, seorang Egyptologist di American University di Kairo kepada Reuters. "Ini adalah raja-raja Mesir, ini adalah para firaun. Jadi, ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat."
Perjalanan melintasi kota memakan waktu kurang lebih satu jam. Jalan di sepanjang Sungai Nil ditutup untuk parade tersebut.
Ketika mumi akhirnya tiba di museum baru mereka, mereka disambut dengan 21 senjata penghormatan. Acara yang disiarkan ke seluruh dunia itu juga bertujuan untuk membangkitkan minat pada koleksi barang antik Mesir dan menghidupkan kembali minat pariwisata selama pandemi Covid-19.
Sebagian besar mumi berasal dari Kerajaan Baru Mesir yang memerintah dari 1539 SM hingga 1075 SM, dan termasuk penguasa terkenal Ramses II dan Ratu Hatshepsut. Mumi-mumi tersebut dikubur sekitar 3.000 tahun yang lalu di dalam dan sekitar Lembah Para Raja Mesir dan ditemukan selama penggalian pada abad ke-19.
Setelah penggalian, mumi diangkut ke Kairo dengan perahu. Menurut Al Jazeera, Beberapa ditampilkan untuk dilihat publik sementara yang lain disimpan secara pribadi. Sekarang, 20 mumi akan dipajang di museum baru.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Coba Wisata Virtual ke 5 Museum di Jakarta