TEMPO.CO, Jakarta - Charles Toto mulanya tak pernah berniat untuk terjun ke dunia kuliner atau tata boga. Sebuah kejadian di masa lalu membuatnya harus memilih dunia tata boga hingga ia menekuninya dan mampu mendirikan Papua Jungle Chef.
Papua Jungle Chef adalah komunitas memasak yang melayani kebutuhan juru masak dan pemandu kelompok tur di tanah Papua. Komunitas ini pun memiliki misi melestarikan dan mengenalkan kuliner lokal seluas-luasnya.
Charles terinspirasi mendirikan komunitas itu setelah terlibat menjadi juru masak dalam sebuah ekspedisi penelitian ke hutan Papua selama beberapa minggu. Hutan Papua memang kerap menjadi objek penelitian atau ekspedisi oleh orang asing dari berbagai negara.
Dari situ, ia pun tertarik dengan dunia kuliner alam terbuka. "Saya mulai belajar banyak hal tentang apa yang harus dipersiapkan untuk melakukan tur, jenis bahan apa yang diperlukan untuk memasak di alam terbuka, dan sebagainya. Dalam perjalanan ini juga saya menyadari ada banyak bahan dan resep lokal masyarakat Papua yang perlu dilestarikan," kata Charles.
Secara sukarela, Charles mengajarkan orang-orang yang berada di berbagai lokasi wisata tentang kuliner, tentang bagaimana mengolah bahan makanan yang ada di alam dan mengolahnya dengan lebih modern. Bersama komunitas, ia juga sedang menggalakkan pendataan bahan makanan dan resep lokal khas setiap wilayah di Papua untuk kemudian mensosialisasikannya lagi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian dan penguatan kuliner di dalam warga Papua sendiri.
Dalam rangka pengenalan makanan Papua ke level nasional dan internasional, Charles menyuguhkan sajian lokal kepada para tamu yang datang. Tak sembarang orang, nama besar sekaliber Mick Jagger dan Melinda Gates pernah mengonsumsi makanan Papua dari tangan-tangan Papua Jungle Chef. "Apa yang kami dapat dari orang-orang besar itu adalah bahwa mereka sangat menghargai makanan yang disajikan, mereka menghargai bahan organik dan proses membuatnya. Kami senang bisa menyuguhkan makanan lokal ini kepada banyak orang," kata dia.
Selanjutnya, Charles ingin memiliki laboratorium makanan (food lab) yang akan menjadi rumah bagi anak Papua melakukan pendataan dan pengembangan kuliner lokal. Ia sangat yakin ada banyak makanan khas Papua yang bisa menjadi representasi Indonesia di kancah dunia dan bercerita lebih banyak tentang budaya tanah Papua.
Baca juga: Wisata ke Papua, Waspada 2 Hewan Berbahaya yang Bertubuh Kecil dan Besar