Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi 1 April, Simak Persyaratan untuk Pendaki

image-gnews
Pendaki menikmati pemandangan danau Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sabtu, 26 September 2020. Pendakian Gunung Semeru ditutup setahun lalu akibat kebakaran dan pandemi Covid-19. TEMPO/Abdi Purmono
Pendaki menikmati pemandangan danau Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sabtu, 26 September 2020. Pendakian Gunung Semeru ditutup setahun lalu akibat kebakaran dan pandemi Covid-19. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali membuka pendakian Gunung Semeru mulai 1 April 2021. 

Pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru ini tertuang dalam pengumuman yang dirilis Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Nomor: PG. 08/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2021 tertanggal 29 Maret 2021. Pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sempat ditutup selama 4 bulan meningkatnya aktivitas vulkanik sejak 28 November 2020. 

Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan pembukaan pendakian gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu diputuskan dalam rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, dengan tetap merujuk pada rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Untuk sementara kuota pendaki dibatasi 180 orang per hari atau 30 persen dari daya dukung atau daya tampung harian 600 orang,” kata dia, Selasa malam, 30 Maret 2021. 

Menurut Sarif, ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi oleh para calon pendaki. Para pendaki wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru, yaitu memakai masker, membawa cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, menjaga jarak serta wajib membawa surat keterangan sehat yang masih berlaku—minimal surat keterangan sehat bebas ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). 

Selain surat keterangan sehat, calon pendaki wajib membawa bukti transfer, bukti cetak pendaftaran, surat pernyataan, daftar perlengkapan dan perbekalan serta fotokopi identitas resmi (KTP/Kartu Pelajar/KTM/SIM/Pasport) yang masih berlaku. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman https://bookingsemeru.bromotenggersemeru.org/

Guguran lava pijar teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 1 Desember 2020. Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan selama lima hari terakhir, ditandai dengan meluncurnya guguran lava pijar dari Kawah Jonggring Saloko. ANTARA/Seno

Para calon pendaki juga wajib membayar tarif Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Tarifnya masih sama. Pada hari kerja atau hari biasa (weekday), pendaki lokal dikenai tarif Rp 19 ribu per orang per hari. Besaran tarif ini mencakup karcis masuk Rp 10 ribu, tarif kegiatan di dalam kawasan Rp 5.000, serta asuransi Rp 2.500. 

Pad hari libur, pendaki lokal dikenai tarif Rp 24 ribu per orang per hari. Tarif ini meliputi karcis masuk Rp 15 ribu, tarif melakukan kegiatan di dalam kawasan Rp 5.000 serta asuransi Rp 2.500.  

Sedangkan pendaki mancanegara dikenai tarif masuk di hari kerja Rp 210 ribu per orang per hari. Besaran tarif ini terdiri dari karcis masuk Rp 200 ribu, tarif berkegiatan di dalam kawasan Rp 5.000, serta asuransi Rp 5.000.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari libur, pendaki mancanegara harus bayar Rp 310 ribu per orang per hari. Ongkos ini mencakup karcis masuk Rp 300.000, tarif berkegiatan di dalam kawasan Rp 5.000 dan asuransi Rp 5.000. 

“Prinsipnya, pendaki WNA (warga negara asing) sudah boleh masuk karena mereka terseleksi di bandara atau pintu masuk RI. Kita sebenarnya menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah saja terkait masuknya wisman (wisatawan mancanegara),” kata Sarif. 

Selain itu, usia pengunjung dibatasi antara 10 sampai 60 tahun. Pembatasan usia diberlakukan untuk alasan kesehatan. Selain alasan imunitas tubuh, pendaki berusia lebih dari 60 tahun dikategorikan sebagai pendaki berisiko tinggi dalam hal ketahanan fisik dan mental. 

Pendakian Gunung Semeru yang tercatat sepanjang 55 kilometer pergi-pulang dengan kelerengan 30-75 persen menuntut kondisi fisik dan mental yang betul-betul prima. Apalagi sudah cukup banyak pendaki yang mengalami celaka hidup maupun meninggal. 

Adapun durasi pendakian Gunung Semeru mulai 1 April nanti berlaku untuk tiga hari dua malam dengan pembatasan rute pendakian hanya sampai Pos Kalimati. 

Tempo mencatat sepanjang 2019 hingga Maret 2021, pendakian Gunung Semeru ditutup dua kali. Pertama, pendakian Semeru ditutup akibat kebakaran hebat pada akhir September 2019, disusul program rutin tahunan pemulihan ekosistem Bromo-Semeru. Pendakian dibuka lagi mulai 1 Oktober 2020. 

Kedua, belum genap dua bulan penuh sejak 1 Oktober 2020, pendakian ke Gunung Semeru ditutup lagi akibat meningkatnya aktivitas vulkanik ditambah program rutin tahunan pemulihan ekosistem dan masuknya pandemi Covid-19 sejak awal Maret tahun lalu.

Baca juga: Berniat Mendaki Gunung Semeru, Pelajari Panjang Rute Pendakiannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

3 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

3 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

3 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

4 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

6 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

6 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.