TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang pada akhirnya keluar rumah untuk berwisata di masa pandemi Covid-19. Meski pemerintah menyarankan agar masyarakat tetap di rumah saja atau setidaknya membatasi pergerakan kegiatan, lalu lintas manusia dari dan ke suatu tempat sulit untuk disetop.
Bagi mereka yang hendak keluar rumah di masa pandemi, anggota tim pakar Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, untuk percepatan penanganan Covid-19, Syamsul Arifin mengatakan, siapapun harus disiplin protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Jika ingin berwisata, dia menyarankan agar memilih detinasi wisata dan aktivitas di alam terbuka.
Baca juga:
Batam dan Bintan akan Sambut Turis Asing Lebih Dulu Sebelum Bali
"Pilih destinasi wisata di zona hijau yang relatif lebih aman," kata Syamsul Arifin di Banjarbaru, Sabtu 20 Maret 2021. Wisatawan juga dianjurkan memilih destinasi wisata terbuka, seperti pantai atau pegunungan, hingga bermacam tempat rekreasi keluarga di alam.
Syamsul Arifin yang juga Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, menjelaskan, tempat terbuka memiliki risiko penularan virus corona yang lebih rendah ketimbang tempat tertutup. Musababnya, menurut dia, ruangan tertutup kurang bahkan tidak terpapar sinar matahari dan sirkulasi udaranya tidak sebagus di tempat terbuka.
Kendati berwisata di area terbuka, tetaplah mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain sekitar 2 meter. Virus corona menyebar melalui percikan di udara saat seseorang batuk, bersin, bernapas, bicara, atau berteriak. Di ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk, virus corona dapat bertahan lebih lama di udara.
Sementara saat berada di luar ruangan, paparan sinar matahari dan udara yang terus bergerak membuat kecenderungan virus untuk hidup semakin kecil. Terlebih berada di luar ruangan bisa membuat seseorang merasakan kebebasan, tanpa dinding di sekitarnya yang membatasi ruang gerak.
Susana di alam terbuka mampu memantik energi dan menstabilkan emosi. "Tubuh lebih rileks, tidak terlalu tegang, meredakan stres, marah, atau rasa tertekan," kata Syamsul Arifin. Ditambah dengan aktivitas berjemur di pagi hari, maka semakin bermanfaat untuk tubuh memproduksi vitamin D.
Selain lokasi dan suasana destinasi wisata, dia mengingatkan pentingnya kondisi wisatawan itu sendiri. Jangan memaksakan diri keluar rumah jika tubuh sedang tidak fit. Sebaiknya bepergian menggunakan kendaraan pribadi dan hindari mampir-mampir selama pandemi Covid-19.