Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum di Yogyakarta Pamerkan Ranjang Jenderal Soedirman - Mortir Soeharto

image-gnews
Patung raksasa replika perjuangan Jenderal Soedirman di halaman Benteng Vredeburg Yogyakarta menjadi penanda Pameran Patriot Bangsa yang berlangsung hingga 31 Maret 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Patung raksasa replika perjuangan Jenderal Soedirman di halaman Benteng Vredeburg Yogyakarta menjadi penanda Pameran Patriot Bangsa yang berlangsung hingga 31 Maret 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar pameran bertema Patriot Bangsa Merebut Ibu Kota hingga 31 Maret 2021. Wisatawan dapat menyaksikan berbagai koleksi sejarah secara langsung maupun virtual.

Untuk diketahui, Pemerintah DI Yogyakarta menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro hingga 22 Maret 2021. Dengan begitu, wisatawan yang masuk Yogyakarta harus membawa surat hasil rapid test antigen. Bagi yang belum bisa berkunjung ke Yogyakarta, dapat menikmati koleksi bersejarah ini lewat media sosial Museum Benteng Vredeburg.

Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Suharja mengatakan pameran ini digelar untuk memperingati peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Wisatawan dapat melihat beragam koleksi benda bersejarah yang menjadi saksi bisu perebutan kedaulatan Indonesia dari Belanda, khususnya di Yogyakarta.

"Kami menghadirkan koleksi benda-benda dari 13 tokoh patriot bangsa yang berperan dalam merebut ibu kota Yogyakarta dari Belanda saat itu," kata Suharja saat bertemu Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, AAGN Ari Dwipayana yang datang ke pameran Patriot Bangsa Merebut Ibu Kota pada Jumat, 12 Maret 2021.

Di halaman depan Museum Benteng Vredeburg, terdapat sejumlah patung raksasa setinggi 3 meter. Patung-patung itu menggambarkan suasana ketika Panglima Besar Jenderal Soedirman memimpin gerilya di atas tandu yang dikawal tujuh pengawal intinya.

Dari halaman depan itu, wisatawan dapat menuju ruang utama pameran, yakni Ruang Sultan Agung lantai dua. Di sana puluhan koleksi benda bersejarah dipajang. Salah satu koleksi yang menarik adalah tempat tidur Jenderal Soedirman.

Ranjang dan kasur yang pernah dipakai Panglima Besar Jenderal Soedirman saat singgah di Yogyakarta dipamerkan di Museum Beteng Vredeburg, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Dalam perjuangan gerilyanya, Jenderal Soedirman kerap singgah di rumah-rumah penduduk di Yogyakarta yang pada tahun 1949 menjadi ibu kota Indonesia. Salah satu rumah penduduk yang dia singgahi adalah kediaman Hadi Siswanto di Piyungan, Srimartani, Bantul, Yogyakarta. Di rumah itu, Jenderal Soedirman beristirahat di sebuah ranjang besi berwarna putih yang kini sudah pudar dan berkarat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sudut lain terdapat sebuah mortir yang pernah digunakan pasukan yang dipimpin Komandan Wahkreise III Letkol Soeharto. Mortir itu dipakai saat melakukan serangan balasan pada Belanda.

Sebuah mortir yang digunakan pasukan yang dipimpin Komandan Wahkreise III Letkol Soeharto saat serangan balasan ke Belanda. Mortir ini dipamerkan di Museum Beteng Vredeburg, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ada lagi yang tak kalah menarik, yakni tongkat komando dan sepatu Kolonel Gatot Soebroto saat menjabat sebagai Panglima Divisi II atau Gubernur Militer II wilayah Solo. Tongkat komando dan sepatu bot ini menjadi saksi saat serangan pasukan di Solo dan Yogyakarta digencarkan bersamaan dengan tujuan memecah pasukan Belanda.

Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharja berbincang dengan Koordinator Staf Khusus Presiden, AAGN Ari Dwipayana (kiri) di depan koleksi tongkat dan sepatu bot Kolonel Gatot Soebroto yang dipamerkan di Museum Beteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat 12 Maret 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, AAGN Ari Dwipayana dalam kunjungan itu mengatakan, Museum Vredeburg sebagai salah satu cagar budaya yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus tetap menggeliat di masa pandemi Covid-19. "Caranya, menggelar kegiatan yang bisa diakses masyarakat secara daring dan memperkaya konten sesuai zaman," katanya.

Ari mencontohkan, dalam pameran di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta itu tak hanya ditampilkan objek statis berupa koleksi sejarah dari museum saja, namun juga menghadirkan wahana yang didukung artificial intelegence dan diorama berbentuk digital. "Sehingga pengunjung bisa menikmati pameran dan tidak bosan," ujarnya.

Baca juga:
Razia di Yogyakarta, Wisatawan Tak Bawa Hasil Tes Covid-19 Disuruh Pulang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

8 jam lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

8 jam lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

12 jam lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

21 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

1 hari lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

1 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

2 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

2 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.