TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya memutuskan meniadakan kebijakan ganjil genap pada akhir pekan ini yang bertepatan dengan libur Isra Miraj dan hari raya Nyepi.
"Karena perkembangannya baik, kami memutuskan meniadakan ganjil-genap pada libur penjang pekan ini dan akhir pekan selanjutnya," kata Bima, Selasa, 9 Maret 2021.
Perkembangan yang dimaksud adalah penanganan Covid-19 di Bogor. Bima menyebut berdasarkan laporan, angka pasien positif Covid-19, angka kematian dan tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif di rumah sakit menurun.
Pekan lalu, Pemerintah Kota Bogor telah mengumumkan bahwa kebijakan ganjil genap ditiadakan selama dua pekan, yaitu pada 6-7 Maret dan 13-14 Maret. Menurut Bima, kebijakan ganjil genap ditiadakan selama dua pekan untuk memulihkan ekonomi masyarakat sekaligus evaluasi untuk melihat perkembangan kasus Covid-19.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Bogor masih membutuhkan data tambahan untuk melakukan analisis secara menyeluruh, khususnya data perkembangan kasus Covid-19 untuk menentukan kebijakan lanjutan ganjil-genap lebih lanjut. "Kita ingin melihat angka perkembangan kasus Covid-19 dalam dua minggu terakhir untuk mengevaluasi ganjil genap," kata Bima.
Meski tak ada kebijakan ganjil genap, Pemerintah Kota Bogor tetap melakukan antisipasi pada masa libur panjang pekan ini. Petugas akan memastikan seluruh kegiatan usaha dan penerapan protokol kesehatan berjalan serta mengawasi lebih ketat tempat wisata. "Masyarakat dari luar kota yang berkunjung ke lokasi wisata di Kota Bogor wajib menunjukkan hasil rapid tes antigen dengan keterangan negatif," kata Bima.
Baca juga: Ganjil Genap Bogor Ditiadakan Sementara, Crowd Free Road Tetap Ada