TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Australia Qantas Airlines berencana untuk melanjutkan layanan penerbangan internasional pada 31 Oktober, empat bulan lebih lambat dari rencana awal.
Qantas akan memulai kembali penerbangan ke 22 dari 25 tujuan yang dilayani sebelum pandemi, termasuk Los Angeles, London, Singapura dan Johannesburg. Kota-kota tertentu seperti New York dan Osaka tidak akan segera dilanjutkan tetapi akan dapat diakses dengan penerbangan codeshare.
Tanggal peluncuran baru itu sejalan dengan proyeksi peluncuran vaksin negara itu. Namun Qantas tidak berharap bisa menyediakan layanan internasional dengan kapasitas penuh hingga 2024.
"Kapasitas akan lebih rendah daripada tingkat pra-COVID, dengan frekuensi dan jenis pesawat dikerahkan pada setiap rute sejalan dengan proyeksi pemulihan penerbangan internasional," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, Kamis, 25 Februari 2021. "Grup tetap berkonsultasi erat dengan Pemerintah Federal seputar pembukaan kembali perbatasan internasional dan akan terus memperbarui pelanggan jika penyesuaian lebih lanjut diperlukan."
Untuk membantu memulai perjalanan internasional, Qantas mengatakan sedang menilai penggunaan aplikasi kartu kesehatan digital, termasuk mengikuti CommonPass dan International Air Transport Association (IATA) Travel Pass pada penerbangan repatriasi mereka. Masing-masing aplikasi ini telah diusulkan sebagai paspor vaksin yang potensial untuk membantu memulai perjalanan ke seluruh dunia.
Langkah ini juga mengikuti rencana Air New Zealand untuk menguji IATA Travel Pass pada penerbangan antara Auckland dan Sydney.
Sementara Qantas terpaksa menunda rencana internasionalnya selama setahun terakhir (dan menerbangkan penerbangan populer ke mana-mana di tempat-tempat wisata utama seperti Sydney Harbour, Great Barrier Reef, dan pedalaman Australia), maskapai tersebut belum menyerah pada rencananya untuk meluncurkan penerbangan terpanjang di dunia dari London ke Sydney.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Qantas akan Wajibkan Penumpang Internasional Suntik Vaksin Covid-19