Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Permainan Anak Suku Dani di Lembah Baliem Papua: Seru dan Dekat dengan Alam

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Warga dan anak-anak suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (13/8). 3 suku Papua, Suku Dani, Yali and Lani mengikuti Festival tahunan ini. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Warga dan anak-anak suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (13/8). 3 suku Papua, Suku Dani, Yali and Lani mengikuti Festival tahunan ini. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak jaman now sudah terbiasa bermain game melalui ponsel atau komputer. Ketika teknologi informasi mengalir deras, anak-anak yang tinggal di kota besar sampai pedesaan larut dalam permainan digital yang kerap membuat mereka lupa waktu. Berkebalikan dari kondisi itu, mari kita lihat apa saja permainan anak-anak Suka Dani di Lembah Baliem, Papua.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan anak-anak Suku Dani di Lembah Baliem, Papua, punya berbagai permainan tradisional yang dekat dengan alam. "Anak-anak Suku Dani di Lembah Baliem asyik dengan kehidupan tradisional khas pegunungan Papua," kata Hari Suroto kepada Tempo.

Baca juga:
Wisata Perbatasan Papua - PNG: Sosis Sebesar Singkong, Selfie Rp 10 Ribu, Paspor?

Sepulang sekolah, biasanya anak-anak bermain berkelompok. Anak laki-laki berburu serangga seperti jangkrik, tonggeret, atau belalang. Serangga-serangga itu mereka bakar kemudian dimakan bersama-sama. Sementara sepulang sekolah, anak perempuan Suku Dani umumnya membantu mama mereka di kebun atau merajut noken.

Ada beberapa permainan tradisional yang dilakukan berkelompok oleh anak-anak Suku Dani di halaman sekolah atau lapangan kampung. Jenis permainan itu antara lain melempar sege (semacam tombak) dan memanah. "Bagi yang mampu melempar sege paling jauh, maka dia juara," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua. "Begitupun bagi yang mampu memanah tepat sasaran pada objek yang tersedia. Tentu dia menang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permainan lainnya adalah puradan. Permainan ini dilakukan dengan melempar kayu atau tombak ke arah sasaran berupa sebuah lingkaran rotan yang dilempar di permukaan tanah dan melaju dengan cepat. Bagi yang lemparannya mengenai sasaran, dialah juaranya.

Ada pula permainan alat musik tiup tradisional yang bernama pikon. Pikon terbuat dari bilah bambu dan mirip dengan harmonika. Perlu keahlian untuk meniup dan menggetarkan pikon sehingga menimbulkan bunyi. Wisatawan dapat mengamati dan mengikuti aneka permainan tradisional ini dalam Festival Budaya Lembah Baliem yang berlangsung setiap Agustus.

Dalam Festival Budaya Lembah Baliem itu, ada pula permainan tradisional ini dilakukan oleh orang dewasa dan tentu saja berhadiah. Salah satu perlombaan menarik di festival tersebut adalah karapan babi yang diikuti oleh kaum perempuan. Wisatawan boleh turut serta dalam permainan tersebut.

Berbeda dengan anak-anak Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, anak Suku Dani yang bermukim di Kota Wamena, Papua, sudah jarang berburu serangga atau bermain permainan tradisional. Menurut Hari Suroto, mereka umumnya bermain sepak bola atau bola voli.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

4 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

Sebanyak 13 prajurit TNI tersangka penganiayaan warga di Papua akan mendapat hukuman yang berbeda, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

7 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

9 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

1 hari lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

2 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

3 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

3 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,