Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Edukasi Taman Bahagia Indonesia, Mau Berenang 'Bayar' Pakai Hafalan Quran

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pendiri Taman Bahagia Indonesia Asep Chaerulloh di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: Antaranews
Pendiri Taman Bahagia Indonesia Asep Chaerulloh di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: Antaranews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini punya tempat yang asyik untuk rekreasi sekaligus menimba ilmu. Di sana terdapat Taman Bahagia Indonesia yang didirikan oleh warga Desa Wanajaya bernama Asep Chaerulloh.

Pria 50 tahun ini menyulap lahan seluas 2.500 meter persegi menjadi tempat yang nyaman untuk bermain dan belajar. "Saya membangun tempat ini untuk siapa saja yang ingin belajar dengan gembira," kata Asep Chaerullah di Taman Bahagia Indonesia, Rabu 27 Januari 2021.

Baca juga:
Pensiunan Pilot Ini Bangun Taman 70 Hektar untuk Wisata Keluarga

Untuk sampai ke Taman Bahagia Indonesia, wisatawan menempuh perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan roda dua atau roda empat dari Kota Garut. Asep yang juga pensiunan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK itu membuka pintu jika ada masyarakat yang ingin menjadikan Taman Bahagia Indonesia sebagai tempat homeschooling.

Asep Chaerullah menceritakan, dia membangun Taman Bahagia Indonesia secara perlahan dengan menyisihkan gajinya setiap bulan. Dia memulai dengan membuat saung di pinggir danau, jendela dunia dari kayu yang dipasang di setiap tempat, spot untuk duduk santai, taman bermain, buku-buku, sampai peralatan melukis. Ada pula kolam renang dan aula di lantai dua, serta terpampang kata-kata motivasi di sudut Taman Bahagia Indonesia.

Pendiri Taman Bahagia Indonesia Asep Chaerulloh di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: Antaranews

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu yang menarik dari Taman Bahagia Indonesia adalah ketentuan bagi anak-anak yang ingin berenang. Asep tidak memungut biaya bagi anak-anak yang ingin bermain air dan tidak perlu juga membeli tiket. Caranya, cukup membaca surat dalam Al Quran yang sudah hafal.

Metode berenang dengan 'membayar' melalui hafalan surat Al Quran ternyata mampu menggerakkan anak-anak agar mau belajar membaca Al Quran dan menghafalkannya. "Setidaknya ada 50 anak yang sering berenang di sini. Mereka semua mengaji menghafal Al Quran," katanya. "Metode ini berhasil mendidik anak-anak dengan cara bahagia."

Ada anak yang sukarela belajar Al Quran demi bisa berenang, ada juga anak yang marah karena dilarang berenang lantaran belum bisa membaca atau belum hafal surat Al Quran. Asep Chaerullah mengatakan ada anak yang menunjukkan kekesalan itu kepadanya. Namun lambat laun, anak tersebut mau belajar dan menghafalkan satu demi satu surat dalam Al Quran.

Di dalam Taman Bahagia Indonesia juga ada aktivitas beternak dengan memelihara kelinci dan entok. Anak dapat berinteraksi dengan hewan peliharaan, belajar cara merawat binatang tersebut, dan memperhatikan kondisi kandangnya. Jika ada yang berminat menggambar atau melukis, Asep juga menyediakan semua fasilitasnya. "Dengan cara seperti itu mereka merasa senang dan bahagia," kata pria lulusan S1 Institut Teknologi Tekstil Bandung itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

2 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di pintu otomatis (Autogate) yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024. Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan pengoperasian 90 Autogate yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition dan Border Control Management (BCM) di terminal kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Bali untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian yang efektif dan efisien. ANTARA/Fikri Yusuf
Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.


Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

3 hari lalu

Tsania Marwa (Instagram/@tsaniamarwa54)
Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.


Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

5 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.


USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

6 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.


LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

6 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.


Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

9 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan darurat aksi penculikan terhadap anak di bawah umur.


Syarat Terbang Gratis Keliling Jepang untuk Turis RI

10 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Syarat Terbang Gratis Keliling Jepang untuk Turis RI

Jepang berusaha mencegah overtourism di sejumlah destinasi populer dengan cara menggoda turis berkunjung ke tempat wisata lainnya.


Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

11 hari lalu

Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Apa itu fatherless? Istilah ini merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam perkembangan anak. Berikut ini dampak buruknya.


3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

12 hari lalu

Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

Terapis menjelaskan tiga hal yang dibutuhkan setiap anak untuk tumbuh dan merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya.