TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membuat kartu skor atau scorecard untuk memastikan pembangunan di lima destinasi wisata super prioritas berjalan sesuai rencana. Sandiaga Uno mengingatkan kembali perintah Presiden Joko Widodo tentang persiapan destinasi wisata super prioritas tersebut.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita diberi waktu satu tahun untuk menyiapkan lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang," kata Sandiaga Uno saat rapat bersama pejabat eselon I dan II di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Politeknik Pariwisata Bali, Kamis 28 Januari 2021. Kartu penilaian itu, menurut dia, akan dipantau setiap bulan untuk mengetahui perkembangan di masing-masing destinasi wisata prioritas.
Di dalam kartu skor itu, menurut Sandiaga Uno, ada tiga pertanda yang menunjukkan siap tidaknya destinasi wisata super prioritas tersebut. Tanda hijau jika pembangunan di sana sesuai rencana, warna kuning jika ada proses yang perlu dorongan, dan warna merah untuk yang paling lambat pembangunannya.
Ada tiga unsur dalam indikator pembangunan tadi, yakni infrastruktur utama, infrastruktur penunjang, dan interkoneksi. Dalam aspek interkoneksi ini, Sandiaga Uno menekankan pentingnya jaringan internet karena di era digital semua harus serba cepat. "Kemudian aspek penyelenggaraan kegiatan termasuk MICE dan produk ekonomi kreatif, baik kuliner, fashion, maupun kriya," kata Sandiaga Uno.
Selain mengingatkan pembangunan di lima destinasi wisata super prioritas, Sandiaga Uno menyampaikan berbagai program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepanjang 2021. Di antaranya Desa Wisata yang menargetkan 244desa wisata maju, mandiri dan tersertifikasi berkelanjutan, hingga 2024. Ada pula gerakan BISA, hibah pariwisata, dan program lainnya.
Sandiaga Uno juga menyinggung pentingnya toilet bersih di setiap destinasi wisata. "Antusiasme masyarakat terhadap toilet bersih sangat besar di tingkat kecamatan, hingga kabupaten/kota" kata dia. "Bentuknya berupa gerakan yang dibangun oleh masyarakat."
Baca juga:
Sandiaga Uno Ajak Profesional dan Ekspatriat di Jakarta untuk Bekerja dari Bali