Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PHRI Yogyakarta Siapkan Aksi Prihatin Jika Pemerintah Jadi Memperpanjang PPKM

image-gnews
Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengusaha hotel dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta menolak rencana perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa Bali.

Kebijakan PPKM Jawa Bali dari pemerintah pusat untuk menekan Covid-19 itu berlaku mulai 11- 25 Januari 2021. Namun hingga mendekati periode akhir, kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali masih tinggi. Sebab itu, pemerintah berencana memperpanjang PPKM Jawa Bali sampai 8 Februari 2021.

Pemerintah DI Yogyakarta menerjemahkan kebijakan PPKM Jawa Bali itu dengan nama Pembatasan Terbatas Kegiatan Masyarakat atau PTKM. Isi ketentuannya sama seperti PPKM Jawa Bali.

Ketua PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo mengatakan anggota kompak membuat aksi penolakan jika pemerintah jadi menerapkan kebijakan yang mengakibatkan bisnis hotel dan restoran itu sepi. Deddy memastikan tak akan ada pelanggaran protokol kesehatan dalam aksi tersebut, misalkan pengerahan massa dan memicu kerumunan.

"Anggota PHRI bakal memakai pita hitam di dada kiri sebagai wujud keprihatinan dunia pariwisata," kata Deddy Pranowo saat dihubungi Jumat, 22 Januari 2021. Aksi keprihatinan akan berlangsung di tempat kerja masing-masing selama masa perpanjangan PPKM Jawa Bali.

Deddy Pranowo menjelaskan, dunia pariwisata -termasuk hotel dan restoran, sangat terimbas dengan kebijakan pembatasan tersebut. Semasa PPKM Jawa Bali tahap pertama, tingkat okupansi perhotelan rata-rata hanya 13,5 persen. Padahal dalam periode yang sama pada Januari 2020, tingkat okupansi hotel di Yogyakarta mencapai 42,5 persen.

Dari 200-an hotel yang beroperasi di Yogyakarta, menurut Deddy Pranowo, sekitar 30 hotel di antaranya sudah tutup. "Sisanya setengah mati atau nyaris tutup," ujarnya. Jika pemerintah kembali memperpanjang PPKM Jawa Bali, dia khawatir usaha perhotelan dan restoran di Yogyakarta akan bangkrut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping membatasi pergerakan orang melalui PPKM Jawa Bali, Deddy Pranowo berharap pemerintah memberikan relaksasi kepada pengusaha di sektor pariwisata, terutama hotel dan restoran. "Sekarang kami bingung karena tidak bisa apa-apa lagi," ujarnya.

Baca juga:
PPKM Diperpanjang, Sandiaga Uno: Okupansi Hotel di Bawah Titik Impas

Sejumlah pengelola hotel, dia melanjutkan, sudah menerapkan berbagai jurus untuk menggenjot tingkat keterisian kamar sembari tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Misalkan promosi harga kamar agar wisatawan lokal mau menginap di hotel, tambahan paket wisata saat menginap, dan lainnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau KSPSI DI Yogyakarta, Irsad Ade Irawan menambahkan, kalangan pekerja juga menolak perpanjangan PPKM Jawa Bali. "Pemerintah seperti hendak cuci tangan atas kelangsungan hidup masyarakat dengan memangkas waktu mencari nafkah," kata dia.

Kebijakan PPKM Jawa Bali, Irsad Ade melajutkan, juga tidak efektif menekan kasus Covid-19, sementara usaha pariwisata terlanjur ambruk. Dia menambahkan, PPKM Jawa Bali mengakibatkan setidaknya sepuluh toko di Malioboro, Yogyakarta, gulung tikar, penurunan okupansi hotel, hingga pedagang kaki lima turun omzet sampai 75 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

58 menit lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

2 jam lalu

Pemeran film romantis yang populer di tahun 2002, Ada Apa Dengan Cinta, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra menghadiri konfrensi pers film Ada Apa Dengan Cinta 2 di The Hall Senayan City, Jakarta, 15 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

Dian Sastro dan Nicholas Saputra kerap dipasangkan dalam sebuah produksi film. Setelah Ada Apa dengan Cinta, berikut film lainnya mereka berdua.


Berburu Kuliner Ramadan Tak Harus di Hotel atau Restoran, di Pinggir Kali Juga Seru

6 jam lalu

Suasana pasar Ramadan di pinggir Kali Code Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Berburu Kuliner Ramadan Tak Harus di Hotel atau Restoran, di Pinggir Kali Juga Seru

Pasar Ramadan Taman Perwira Lembah Code jadi spot berburu berbagai takjil dan kuliner berbuka puasa.


5 Rekomendasi Hotel Dekat Stasiun Semarang, Murah dan Nyaman

6 jam lalu

5 Rekomendasi Hotel Dekat Stasiun Semarang, Murah dan Nyaman

Bagi Anda yang berencana pergi ke Semarang untuk liburan, berikut ini beberapa rekomendasi hotel dekat Stasiun Semarang yang bisa dicoba.


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

22 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

1 hari lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


5 Hotel di Jakarta yang Menghadirkan Paket Berbuka Puasa Mewah

2 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
5 Hotel di Jakarta yang Menghadirkan Paket Berbuka Puasa Mewah

Sejumlah hotel mewah di Jakarta ini menawarkan paket-paket istimewa untuk berbuka puasa


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

3 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.