TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan gagasan dalam mengelaborasi wisata mangrove. Menurut Sandiaga, ketika wisatawan datang ke destinasi wisata mangrove, mereka tak hanya menikmati pemandangan dan penjelasan dari pemandu wisata tentang pentingnya mangrove untuk lingkungan.
Sandiaga Uno mengatakan banyak aktivitas yang dapat dikembangkan di kawasan wisata mangrove. Mulai dari kegiatan kekinian, seperti membuat konten untuk media sosial, swafoto, belanja, dan lainnya. "Ekosistem mangrove ini memiliki potensi wisata yang diminati oleh generasi milenial," kata Sandiaga Uno dalam rapat virtual bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sandiaga Uno mengaku punya pungalaman mengembangkan wisata mangrove di Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara, dengan aneka kegiatan yang menarik. Misalkan menanam bibit mangrove, membuat spot yang cocok untuk berfoto dan bikin konten TikTok dengan desain kekinian, dan tetap mengangkat kearifan lokal melalui makanan khas daerah, seperti dodol, sirup, keripik, dan sebagainya.
Wisatawan mengunjungi hutan mangrove (bakau) di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu, 27 Agustus 2017.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menambahkan ihwal kapasitas pemandu wisata mangrove. Menurut dia, pemandu wisata mangrove memiliki pengetahuan yang luas, sehingga tak hanya menjelaskan manfaat mangrove untuk lingkungan.
"Pemandu wisata sebaiknya menyampaikan manfaat kesehatan dari wisata mangrove ini," kata Luhut Pandjaitan seraya mengingat pengalaman saat berkunjung ke destinasi wisata mangrove di Brebes, Jawa Tengah. "Sambil menyusuri mangrove, enak sekali udaranya sehingga baik untuk pernapasan. Ini bisa dijelaskan pemandu wisata kepada wisatawan."