TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan favorit wisatawan di Kota Yogyakarta mulai dari Tugu-Malioboro-Titik Nol Kilometer berubah sunyi pada pelaksanaan hari pertama Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa Bali pada Senin petang, 11 Januari 2021.
Pembatasan kegiatan pada 11-25 Januari 2021 itu untuk menekan kasus Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang awal pekan ini sudah tembus total di atas 15 ribu orang.
Dari pantauan Tempo, sejumlah pertokoan dan pedagang kaki lima serta andong dan becak di kawasan Malioboro bergegas tutup lapak dan membubarkan diri ketika waktu mendekati pukul 19.00 WIB. Petugas Jogoboro atau Jogo Malioboro yang selama ini bertugas di kawasan itu, secara berkelompok menyisir semua sisi jalur pedestrian dan pertokoan.
Pedagang kaki lima yang nekat buka melebihi waktu ditentukan langsung ditegur dan diminta tutup. Kusir-kusir andong yang bertahan ketika pertokoan dan kaki lima telah tutup lapak juga dibujuk agar bubar karena kawasan juga menjadi sepi.
Para pedagang kaki lima tutup lapak lebih awal di hari perdana PPKM Kota Yogyakarta, Senin, 11 Januari 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
"Nyuwun tulung kondur mawon sampun tutup sedaya (mohon pulang saja, sudah tutup semua," ujar seorang petugas Jogoboro pada sejumlah kusir andong yang mencoba bertahan di depan Pasar Beringharjo yang sudah sunyi dan gelap.
Hujan ringan malam itu cukup membantu para petugas yang meminta wisatawan yang nekat berkunjung di kawasan itu ikut bubar.
Di sejumlah spot untuk swafoto di Maliboro juga sengaja digelapkan serta diberi pagar pembatas seperti di pangkal jalan Malioboro sisi utara. Para pedagang kaki lima usai menutup lapak langsung bergegas pergi dan meninggalkan gerobaknya di sepanjang trotoar depan pertokoan.
Kawasan Tugu Jogja juga tak kalah sunyi. Wisatawan yang nekat menyambangi simpang terpadat ikon Kota Jogja itu bakal sulit berswafoto karena sekelilingnya sudah dipagari pemerintah Kota Yogya.
Jika nekat mendekat untuk berswafoto di Tugu, resiko tertabrak kendaraan bermotor bakal besar karena jarak pagar yang membatasi cukup lebar ke tengah jalan.
Bahkan untuk sekedar nongkrong dari kejauhan untuk mengamati Tugu pada malam hari juga susah. Sebab, warung-warung Kopi Joss atau kopi dicampur arang yang ada di sepanjang Jalan Mangkubumi juga tutup pukul 19.00 WIB.
Kawasan Titik Nol Kilometer pun sulit didekati wisatawan karena area depan Istana juga monumen Serangan Oemoem 1 Maret dipagari besi dan dijaga sejumlah petugas.
"Alhamdulillah, kondisi dari Tugu-Malioboro-Titik Nol sampai Alun-Alun Utara terkondisi dan (pelaku usaha) menutup aktivitasnya," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogya itu mengatakan dari pantauannya secara umum sebagian besar pelaku usaha di Kota Yogyakarta terkondisi tutup usaha jam 19.00 WIB. "Beberapa warung juga sebagian besar menutup. Jalanan juga terkondisi lengang," kata dia.