Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Identifikasi Celah Pencurian Data Pribadi Wisatawan di Masa Pandemi Covid-19

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)
Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat, termasuk saat berwisata. Memesan tiket perjalanan lewat daring, membayar lewat akun virtual, tiba di tempat tujuan harus mengisi aplikasi kesehatan, pesan kamar hotel online, dan sebagian besar aktivitas yang dilakukan melalui telepon seluler.

Director Global Research and Analysis Team Eropa Kaspersky, Marco Preuss mengidentifikasi sejumlah potensi kebocoran data wisatawan saat melakukan perjalanan di masa pandemi Covid-19. "Meningkatkan keamanan data pribadi menjadi kebutuhan dan perlindungan di dunia fisik dan digital saat keluar dari rumah," kata Preuss dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis 7 Januari 2021.

Salah satu tindakan pencegahan atau pengamanan data diri yang paling mendasar, menurut dia, adalah menyadari risiko dan berhati-hati dengan setiap perilaku yang berpotensi menunjukkan atau mengelaborasi data diri. "Selama pandemi Covid-19 terjadi, keamanan data pribadi menjadi penting bahkan lebih daripada sebelumnya," ucapnya.

Berikut sejumlah celah yang berpotensi menimbulkan kebocoran data pribadi, baik disebabkan oleh pihak yang iseng, peretas yang mencari titik lemah, atau keteledoran sendiri:

  • Aplikasi kesehatan
    Sejumlah negara atau daerah mewajibkan wisatawan untuk mengunduh aplikasi tertentu dan mengisi data pribadi di sana. Ada kalanya data yang harus disertakan terbilang sensitif dan pada beberapa kondisi mewajibkan wisatawan agar menyetujui aktivasi fitur pelacakan.

    Sebelum pandemi Covid-19, tentu wisatawan tak perlu terlalu detail menyampaikan siapa dirinya dan identitasnya kepada pihak lain. Apalagi sampai melacak keberadaannya. Namun di masa pandemi Covid-19 ini, pelacakan termasuk salah satu ketentuan apabila ditemukan kasus Covid-19 di daerah tertentu dan kebetulan berkaitan dengan wisatawan tersebut.

    "Pelacakan lokasi fisik yang tak terhindarkan menimbulkan ancaman bagi privasi, yang hingga kini belum terpecahkan," kata Preuss. Faktanya, pelaku kejahatan siber mungkin dapat mengakses data tersebut dan menggunakannya untuk serangan lebih lanjut, mulai dari phishing, spam, hingga malware seperti ransomware.

    Ilustrasi perempuan menggunakan telepon seluler di tempat umum. Unsplash.com/Daria Nepriakhina

  • Keteledoran sendiri
    Saat hendak mencetak tiket boarding pesawat atau check-in hotel, wisatawan mungkin tak menyadari kalau mereka menggunakan perangkat lain, seperti stand komputer tablet, yang digunakan oleh banyak orang. Mereka langsung saja mengakses email misalkan, karena menyimpan bukti pembelian tiket di situ, lewat perangkat lain yang dapat digunakan siapa saja.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Terlebih dalam kondisi terburu-buru, bisa jadi wisatawan lupa keluar atau log-out dari akunnya. Kondisi ini membuka potensi risiko penyalahgunaan data wisatawan tadi oleh pelaku kejahatan siber. Mereka dapat mengirimkan email spam atau phishing ke kontak dan jejaring sosial wisatawan tersebut.

  • Fakir Wifi
    Bagi para fakir Wifi sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengakses koneksi internet di mana pun berada. Di bandara, hotel, restoran, taman, dan semua tempat yang menyediakan akses Internet secara cuma-cuma atau berbayar tentu memiliki derajat keamanan yang berbeda. Lain halnya saat berada di rumah, ketika semua perangkat langsung terhubung dengan koneksi Wifi, kita tetap merasa aman karena itu adalah ranah privat.

  • Kendali lewat telepon seluler
    Kini tersedia akomodasi penginapan yang memungkinkan tamu untuk mengendalikan semua layanan di kamar lewat telepon seluler tamu itu sendiri. Demi menciptakan suasana 'layaknya di rumah sendiri', maka telepon seluler tamu akan terhubung dengan televisi pintar, pengendali suhu kamar, sampai asistensi lewat suara.

    Di balik kenyamanan dan kepraktisan itu, tamu harus menyadari kalau dia sama sekali tidak memiliki kendali atas semua perangkat Internet of Things yang dapat dioperasikan lewat ponselnya. Artinya, masih ada celah kerentanan jika data pada telepon seluler tamu justru terbuka untuk pihak lain.

  • Layanan resmi atau palsu
    Pandemi Covid-19 membuat banyak layanan publik, terutama penjualan dan reservasi tiket, beralih dari offline menjadi online. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi, sulit untuk memastikan apakah konsumen benar-benar berbicara dengan petugas yang sah di dunia digital.

    Pelaku kejahatan siber umumnya menyalahgunakan situasi tersebut dengan berpura-pura menjadi petugas layanan publik dan mencoba mengakses data pribadi melalui pertanyaan-pertanyaan sensitif. Orang mungkin akan percaya karena berada dalam kondisi darurat dan terpaksa karena tak tahu harus melapor ke mana lagi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

20 jam lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

21 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

1 hari lalu

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan. Foto: Canva
Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

2 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

2 hari lalu

Batasan usia dalam penggunaan medis sosial merupakan adopsi dari General Data Protection Regulation (GDPR), Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Uni Eropa. Freepik.com
Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?


3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

2 hari lalu

Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, ESET, menemukan tiga aplikasi yang sangat berbahaya.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

3 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

Wisatawan yang melakukan one day trip menghabiskan sekitar Rp 904 ribu.


Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

4 hari lalu

Pengunjung berfoto di kawasan Aloha PIK, Tangerang, 6 Agustus 2023. Aloha Pasir Putih menawarkan menghadirkan nuansa khas Bali atau Hawaii dengan hamparan pasir putih. TEMPO/Fajar Januarta
Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

Aloha PIK 2 masih menjadi destinasi favorit pelancong dari Jakarta, Sumatera dan Pulau Jawa pada masa libur Lebaran tahun ini