Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seorang Babinsa Jadi Pelopor Budi Daya dan Wisata Kopi Gunung Bromo

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kopi Babinsa di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Malang, Jawa Timur. Foto: Antaranews | YouTube TNI AD
Kopi Babinsa di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Malang, Jawa Timur. Foto: Antaranews | YouTube TNI AD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas kopi dari Desa Taji, Kecamatan, Jabung, Malang, Jawa Timur, tak lepas dari andil seorang bintara pembina desa atau Babinsa di sana. Adalah Sersan Kepala Heri Purnomo yang bertugas di Koramil 0818/23 di sekitar lereng Gunung Bromo, menggerakkan masyarakat untuk menanam kopi, menikmati hasil panennya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Sebagian besar masyarakat Desa Taji yang tinggal di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, bekerja sebagai petani sayur. Mereka belum mengenal kopi, komoditas pertanian yang tengah naik daun. Sementara di bagian perbukitan dan lereng Gunung Bromo terlihat gundul dan gersang. Tanaman sayuran tak mampu menguatkan tanah di sana, sehingga potensi banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.

"Saat awal dinas di sini, saya menggunakan sepeda motor trail hampir hanyut terkena longsor," kata Hari dalam YouTube TNI AD, Jumat, 1 Januari 2021. Dari kejadian itu, dia berpikir tanaman apa yang cocok untuk mencegah longsor sekaligus bermanfaat bagi perekonomian penduduk desa. Jawabannya adalah tanaman kopi.

Petugas Bintara Pembina Desa atau Babinsa Sersan Kepala Heri Purnomo menggiatkan masyarakat Desa Taji, Kecamatan Jabung, Malang, Jawa Timur, di lereng Gunung Bromo, untuk menanam kopi. Foto: Antaranews | YouTube TNI AD

Mulai 2011, Sersan Kepala Heri Purnomo mengajak warga Desa Taji menanam kopi di lereng perbukitan dan gunung. Dia mengenalkan cara menanam, merawat kopi, dan mengolah budi daya kopi. Saat itu Heri tak dapat menjanjikan apapun, termasuk pendapatan yang signifikan, kepada masyarakat yang berminat menanam kopi. Dia hanya berusaha mendorong dan mendampingi penduduk yang beralih menjadi petani kopi.

Kini para petani kopi memetik hasilnya. Sujarwo Sudiyono misalkan, telah menikmati hasil dari 1.000 tanaman kopi yang berdiri di lahan seluas satu hektare miliknya. Semua tanaman kopi itu sudah siap berbuah. Ada pula Nur Ali, petani kopi yang mengakui keuletan Heri Purnomo dalam memotivasi masyarakat untuk beralih membudidayakan tanaman kopi yang bernilai tinggi sekaligus melestarikan lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Heri Purnomo tidak bosan memotovasi kami untuk bertani kopi," katanya dalam bahasa Jawa Timuran. Kini Ali dan para petani kopi di Desa Taji memiliki penghasilan yang cukup, bahkan lebih besar ketimbang petani sayur. "Alhamdulillah, petani kopi di sini sukses."

Pelayan kedai kopi wisata kebun kopi Desa Taji, Kecamatan Jabung, Malang, Jawa Timur. Foto: Antaranews | YouTube TNI AD

Heri Purnomo membantu memasarkan hasil kopi para petani dalam dua jenis produk, yakni Kopi Taji dan Kopi Babinsa. Kopi Taji dipasarkan untuk masyarakat umum untuk mengangkat citra Desa Taji di lereng Gunung Bromo sebagai penghasil kopi berkualitas. Adapun Kopi Babinsa dipasarkan di kalangan TNI yang lebih familiar dengan istilah babinsa, sekaligus memotivasi rekannya sesama Babinsa.

Tak cukup dengan membantu memasarkan kopi, Heri Purnomo mengajak masyarakat mengelola destinasi wisata kebun kopi, lengkap dengan kafe. Di kedai tersebut, wisatawan dapat bersantai sambil menikmati kopi dan memperhatikan pemandangan alam di sekitarnya.

Aktivitas wisata kopi di Desa Taji meliputi mempelajari dan menyaksikan proses budi daya kopi, pembuatan, sampai peracikan kopi oleh masyarakat sekitar. Wisatawan juga dapat berfoto dengan latar belakang menarik di kebun kopi dan kafe.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

2 jam lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 jam lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

4 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

20 jam lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

1 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

1 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

3 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

4 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

6 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.