TEMPO.CO, Jakarta - Warga Australia kemungkinan akan dapat mengunjungi Selandia Baru pada awal tahun depan, beberapa bulan setelah negara tersebut membuka koridor perjalanan satu arah di antara mereka.
Kebijakan koridor perjalanan baru tersebut akan bergantung pada keadaan tertentu, seperti memastikan Australia menjalani 28 hari berturut-turut tanpa transmisi komunitas, seperti Australian Broadcasting Corporation.
Itu juga harus disetujui oleh kabinet Australia. "Ini adalah niat kami untuk menentukan tanggal ... di Tahun Baru setelah detail yang tersisa dipastikan," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern pada konferensi pers di Wellington, menurut Reuters.
Keputusan untuk memperpanjang travel bubble antara kedua negara muncul beberapa bulan setelah Australia mulai mengizinkan negara Kiwi bebas karantina. Trans-Tasman Bubble, yang dibuka pada Oktober, masih mewajibkan warga Selandia Baru untuk dikarantina saat mereka pulang dari Australia. Itu juga terjadi setelah Selandia Baru setuju untuk membuka koridor perjalanan dua arah, bebas karantina dengan Kepulauan Cook pada Maret.
Baik Australia dan Selandia Baru telah menangani pandemi virus korona dengan lockdown yang ketat, yang memungkinkan negara-negara tersebut menjaga kasus mereka relatif rendah. Australia telah melaporkan lebih dari 28.000 kasus virus yang dikonfirmasi, menurut Universitas Johns Hopkins, sehingga membuat kota-kota seperti Melbourne diisolasi untuk menghentikan penyebaran.
Selandia Baru telah melaporkan hanya di bawah 2.100 kasus virus yang dikonfirmasi dan menanggapinya dengan langkah-langkah ketat untuk menghentikannya.
Australia dan Selandia Baru tidak sendirian dalam mempertimbangkan travel bubble. Hong Kong dan Singapura diharapkan membuka koridor perjalanan di antara mereka, tetapi CNBC melaporkan hal itu ditunda hingga tahun depan di tengah meningkatnya kasus di Hong Kong.
Sementara itu, Selandia Baru, yang kebetulan menjadi salah satu negara pertama yang merayakan Tahun Baru, mengundang orang-orang di seluruh dunia yang mengalami tahun 2020 yang mengecewakan untuk menyambut tahun 2021 dengan menyumbangkan pohon kepada Forest of Hope mereka.
TRAVEL AND LEISURE