TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis sauna di Jepang tetap berjalan di masa pandemi Covid-19. Bedanya, jika dulu beberapa orang bisa masuk ruang sauna sekaligus, kini hanya boleh satu orang saja.
Seorang pemilik layanan sauna, Daisuke Kawase mengatakan protokol kesehatan menjaga jarak fisik satu sama lain memaksa dia mengurangi jumlah pengunjung. "Saat banyak orang ingin menikmati fasilitas kesehatan seperti sauna, tidak semua bisa mendapatkannya karena pembatasan kapasitas," kata Kawase seperti dikutip dari Reuters, Jumat 11 Desember 2020.
Tempat sauna di Solo Sauna Tune, Jepang, itu menerima lebih banyak pelanggan lajang ketimbang yang sudah berpasangan. Berdasarkan statistik pemerintah pada 2018, rasio warga lajang di Jepang diperkirakan meningkat hingga 40 persen pada 2040, dari 30 persen pada 2005.
"Bisnis yang ditujukan untuk orang-orang yang masih sendiri atau single akan bermula di sini, bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir," ujar Kawase. Pengunjung bisa memesan kamar sauna untuk satu orang dengan harga 3.800 yen atau sekitar Rp514 ribu per jam. Pemesanan dilakukan dua pekan sebelum datang.