TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi memang membuat industri penerbangan ikut terpuruk karena adanya pembatasan wilayah oleh berbagai negara. Maskapai penerbangan pun membuat strategi agar bisa tetap hidup meski tak bisa kemana-mana.
Akhirnya, sejumlah maskapai penerbangan menghadirkan perjalanan tanpa tujuan. Tentu dengan berbagai keunikan pelayanan bagi penumpang dari masing-masing maskapai. Berikut diantaranya:
EVA Airways - Taiwan
Maskapai ini menawarkan penerbangan bagi para lajang berusia 20-30 tahun. Mereka akan mengikuti acara 'kencan' yang difasilitasi oleh Mobius, aplikasi perjalanan, di atas langit Taiwan.
Di pesawat, penumpang akan diberikan kursi dengan undian acak. Penumpang kemudian akan memiliki kesempatan untuk berganti kursi dan berbaur dengan penumpang lajang lainnya selama penerbangan. Selain itu, selama di pesawat, para lajang akan disajikan makanan ringan lezat yang disiapkan oleh chef berbintang Michelin, Motokazu Nakamura.
Qantas - Australia
Penumpang akan terbang selama tujuh jam dengan Boeing 787 Dreamliner dari dan kembali ke Sydney. Perjalanan itu termasuk jalur ketinggian rendah di atas beberapa panorama paling ikonik di Australia, hingga Teluk Byron dan sejauh utara Great Barrier Reef, lalu ke barat ke Uluru dan Kata Tjuta di Teritorial Utara, kembali ke Bondi Beach dan Sydney Harbour untuk matahari sore.
Pesawat Qantas. REUTERS/Daniel Munoz
Menu onboard disajikan oleh selebriti chef dan presenter TV Neil Perry yang disantap saat penumpang sedang bersantai menggunakan piyama. Penerbangan perdana terjual habis dalam 10 menit, maka tidak heran Qantas telah menjadwalkan serangkaian penerbangan 12 jam ke Antartika dan sebaliknya.
ANA - Jepang
Maskapai ini menghadirkan penerbangan bertema Hawai menggunakan pesawat Boeing A380. Semua penumpang menerima suvenir dari maskapai penerbangan, voucher dari Hawaii Tourism Board dan bisa menginap di hotel di Hawai saat penerbangan internasional. Perjalanan 'palsu' bertema seperti ini sangat populer sehingga menjadi acara bulanan.
Royal Brunei Airlines - Brunei Darussalam
Banyak penumpang yang menantikan untuk merasakan pengalaman penerbangan Dine and Fly Royal Brunei, yang lepas landas dan mendarat di Bandara Internasional Brunei. Penerbangan selam 85 menit terbang itu di atas Labuan, Kota Kinabalu, Pulau Gaya dan hutan Kalimantan utara.
Pesawat Royal Brunei Airlines.[Australian Aviation]
Penerbangan ini juga menawarkan kesempatan untuk mengagumi Jembatan Temburong Brunei yang baru, yang pada 30 kilometer adalah yang terpanjang di Asia Tenggara, sambil menikmati kuliner favorit nasional seperti nasi lemak dengan ayam goreng.
Thai Airways - Thailand
Maskapai ini membuat penerbangan tanpa tujuan yang berjudul Magical Flying Experience. Lewat penerbangan ini, penumpang diajak terbang di atas 99 situs suci Budha di 31 provinsi di seluruh negeri.
Selama tiga jam penerbangan, agamawan Khata Chinbunchon memimpin pembacaan mantra. Setiap penumpang menerima buku doa dan jimat yang dirancang khusus untuk keberuntungan. Bahkan makanan penutup tradisional Thailand yang disajikan di pesawat seperti pangsit cho muang raya sai pla berbentuk ikan kupu-kupu yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
TRAVEL AND LEISURE