TEMPO.CO, Jakarta - Jepang akan mengecualikan Sapporo dan Osaka dari kampanye subsidi perjalanan domestiknya selama tiga pekan sejak Selasa, 24 November lalu karena munculnya kembali kasus Covid-19 baru-baru ini di dua tujuan wisata populer itu.
Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan virus Jepang, mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah akan menanggung biaya pembatalan untuk perjalanan yang dipesan sebelumnya ke dua kota itu dan memberi kompensasi kepada bisnis yang terkena dampak penangguhan.
Perjalanan penduduk Sapporo di pulau Hokkaido dan penduduk Osaka ke daerah lain tetap berjalan untuk kampanye Go To Travel, yang secara efektif menanggung sekitar setengah dari biaya perjalanan domestik demi membantu industri pariwisata mengatasi dampak pandemi. Tetapi Asosiasi Gubernur Nasional mendesak pemerintah pusat untuk juga mempertimbangkan mengecualikan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk kedua kota dari kampanye.
Antara 10-20 November wisatawan bisa menemukan musim gugur dan salju sekaligus di Sapporo, Hokaido. Foto: @elainee.c
"Banyak gubernur khawatir tentang orang-orang yang datang dari daerah di mana infeksi menyebar. Saya ingin (pemerintah) memikirkan langkah-langkah menyeluruh," kata Gubernur Tokushima Kamon Iizumi, yang memimpin asosiasi tersebut, dalam pertemuan online dengan Nishimura.
Menteri Pariwisata Kazuyoshi Akaba mengatakan penangguhan itu merupakan keputusan yang menyakitkan karena akan sangat berdampak baik bagi para pelancong maupun industri pariwisata. "Mereka yang memesan perjalanan ke kota-kota yang dikecualikan dapat menerima diskon di bawah kampanye jika mereka tiba di tujuan mereka pada 1 Desember," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Osaka Ichiro Matsui berharap pemerintah pusat akan menangguhkan kampanye perjalanan (untuk kota) sementara waktu. Dia juga meminta warga kota menahan diri untuk tidak bepergian ke daerah lain untuk memanfaatkan kampanye itu.
Pemerintah prefektur Osaka pun telah meminta tempat hiburan malam dan ruang karaoke di beberapa distrik untuk tutup pada jam 9 malam hingga 11 Desember. Perusahaan tanpa protokol Covid-19 yang memadai akan diminta untuk menghentikan operasi. Pemerintah prefektur juga akan meminta warga untuk tidak menggunakan kupon Go To Eat dan mengumpulkan poin di restoran selama periode 15 hari tersebut.
Prefektur Hyogo di barat Jepang juga memutuskan meminta penduduknya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke daerah-daerah seperti Tokyo dan Osaka, tempat infeksi virus telah menyebar.
Kampanye Go To Travel diluncurkan pada akhir Juli. Tapi perjalanan ke dan dari Tokyo pada awalnya dikecualikan karena tingginya jumlah infeksi di ibu kota, namun kemudian diizinkan pada 1 Oktober lalu.
Asosiasi Gubernur Nasional mendesak pemerintah pusat untuk menunda inisiatif perjalanan, karena situasi infeksi tidak sama di semua wilayah di sebuah prefektur. Jepang melaporkan total kumulatif kasus Covid-19 di negara itu mencapai 135.248 kasus pada Senin, 23 November lalu dengan 2.009 kematian.
KYODO NEWS