TEMPO.CO, Jakarta - Ada objek wisata pantai baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai itu adalah pantai Bidara yang memiliki konsep budaya kemaritiman dan menitikberatkan wisata edukasi pembuatan garam.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan pantai Bidara ini memiliki nilai sejarah dan edukasi bagi masyarakat. Salah satu pantai di pesisir selatan Jawa ini juga adalah tempat para petani garam berproduksi.
"Jadi, Pantai Bidara karena didukung dana keistimewaan yang bertajuk budaya maritim, maka di sana akan dibangun segala sesuatu yang berkaitan dengan budaya kemaritiman. Kalau dikaitkan, petani garam adalah budaya maritim. Kita akan dorong dan menjadi dasar yang kuat dalam pengembangan Pantai Bidara," kata Joko, Rabu, 2 Desember 2020.
Ke depan, ia mengatakan akan ada rumah-rumah petani garam yang akan dibangun dan kembangkan Dinas Pariwisata dengan suasana tempo dulu, sehingga akan menjadi wisata edukasi bagi generasi muda.
"Yang akan diangkat dari Pantai Bidara itu, di sana ada petani garam. Sepanjang pantai di Kulon Progo pusat pengembangan garam ada di Bugel. Kemudian, memiliki nilai historisnya keluarga keraton teteki di situ, ada sumur tua," kata Joko.
Kemudian, Dispar akan membangun kembali Pantai Bidara ini seperti Pantai Parangkusumo. Kalau Pantai Parangkusumo ditarik sumbu imaginer dan filosofinya didapat Keraton-Stasiun Tugu, Tugu dan Merapi.
Hal yang sama bila Pantai Bidara ditarik sumbu imaginernya, maka akan ketemu Tugu Nyi Ageng Serang-Stasiun Wates-Alun-alun Wates-Rumah Dinas Bupati-Suroloyo.
Joko mengatakan objek wisata pantai sepanjang pantai selatan memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Misalnya, Pantai Trisik akan menjadi kawasan konservasi penyu, Pantai Bugel sebagai pusat wisata belanja ikan laut, Pantai Bidara pusat edukasi pembuatan garam dan budaya maritim, Pantai Glagah sebagai pusat kuliner dan Pantai Congot dengan keindahan alamnya.
"Pantai Trisik sampai Pantai Congot memiliki ciri khas dan karakter pengembangan yang berbeda-beda penekanannya. Sehingga, wisatawan dapat memilih objek wisata sesuai dengan harapan," kata Joko.