TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta berharap status siaga atau level III Gunung Merapi tidak mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta.
"Kami sampaikan bahwa radius bahaya dari aktivitas Gunung Merapi hanya lima kilometer dari puncak sehingga wisatawan tidak perlu takut datang ke Yogyakarta," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Apalagi, menurut Deddy, selain di kawasan Merapi, wisatawan masih memiliki banyak pilihan objek wisata lain yang tersebar di Yogyakarta. "Objek wisata masih banyak selain di Merapi," ujarnya.
Saat ini, Deddy mengatakan aktivitas Gunung Merapi cukup mempengaruhi kunjungan wisata di DIY. Hal tersebut dilihat dari tingkat okupansi hotel.
Sebelumnya, rata-rata hotel di DIY sempat mengalami pembatalan pemesanan kamar mencapai 30 persen dari okupansi semula 60 persen.
Menurut Deddy, hal tersebut juga sedikit banyak dipengaruhi oleh peningkatan kasus Covid-19. "Kalau peningkatan kasus semua wilayah juga mengalami. Tinggal kita menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, ketat, dan jujur," kata dia.
Meski begitu, saat ini pemesanan kamar mulai meningkat kembali menjadi 45 persen untuk 15 November sampai 2 Desember 2020. Peningkatan itu dialami hotel di sektor tengah atau pusat Kota Yogyakarta, sektor barat, selatan, dan timur di DIY. "Paling tinggi okupansi hotel di sektor tengah," kata Deddy.